Saut Situmorang
Kayak biasanya apa yang dilakukan GM dalam tulisan
buruknya di bawah sebagai jawaban terhadap tulisan Sulak adalah Menuliskan
Pendapat Orang Lain tentang sebuah topik! Dia memang sangat rajin dan tekun
mengumpulkan pendapat para filsuf Barat terkenal dan membuatnya seolah itu
semua adalah pendapatnya pribadi! Tapi cobak perhatikan baik-baik:
Kecuali cumak
sekadar menambah satu dua kalimat komentar (yang biasanya menyetujui!) atas
kutipan yang dilakukannya, apakah pembaca diberikan elaborasi pendapat GM
sendiri!!! Mirip mahasiswa tingkat satu yang baru mengenal Nama-nama Besar para
teoritikus Barat lalu mengutip satu dua kalimat dari esei mereka (itu pun out
of context esei tersebut!) lalu mengklaim dirinya sudah pahami mereka! Sulak
orisinal dalam pengungkapan Apa Yang Diyakininya tentang topik tulisannya dan
itulah ciri sebuah tulisan yang baik!!! Oiya, satu hal lagi: Karl Marx TIDAK
pernah punya Dikotomi tentang Filsafat! Marx jelas mengkritik Filsafat yang
dianggapnya cumak menginterpretasi dunia. Bagi Marx tugas Filsafat adalah
Mengubah Dunia!!!
GM itu ngutip-ngutip para pemikir Jerman dalam bahasa Jerman;
apa dia membaca mereka dalam bahasa Jerman? Atau cumak dalam terjemahan bahasa
Inggris? Saya curiga dia membaca mereka cumak dalam bahasa Inggris tapi lantas
ngutip-ngutip dalam bahasa Jerman untuk memberikan kesan seolah dia memang
membaca mereka langsung dalam bahasa Jerman. Sebuah pencitraan intelektual yang
fungsinya cumak untuk menakjubkan pembacanya dalam ilusi textual.
2 Juni 2020
https://sastra-indonesia.com/2020/06/tanggapan-ringkas-polemik-sains-a-s-laksana-vs-goenawan-mohamad/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar