Jumat, 18 Desember 2020

PERPUSTAKAAN, KEBUDAYAAN, DAN UNIVERSITAS

Djoko Saryono *
 
Marilah sejenak kita ingat kembali keberadaan, kedudukan, dan peranan perpustakaan dalam kebudayaan dan peradaban manusia. Sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan kebudayaan dan peradaban di berbagai belahan dunia dilandasi oleh adanya lembaga-lembaga pendidikan atau pembelajaran. Lembaga itu memiliki perpustakaan yang kuat dan terkemuka. Juga ada tradisi literasi yang kokoh dan terbuka.
 
Selain itu, kemajuan bangsa-bangsa di pelbagai penjuru dunia biasa ditandai oleh kemampuan merespons secara setimpal atas bermacam-macam perubahan yang menyodorkan kebutuhan, tantangan, dan ancaman baru. Kemampuan merespons tersebut berkembang berkat adanya lembaga pendidikan dan atau pembelajaran yang memiliki perpustakaan yang sanggup menemukan, mentransformasikan, dan menyebarluaskan pengetahuan, ilmu dan teknologi pada satu pihak dan pada pihak lain berkembangnya tradisi literasi yang mantap.
 
Sebagai ilustrasi, pada masa lampau, bangsa Sumeria di wilayah Mesopotamia  – yang sering dianggap sebagai wilayah lahirnya kebudayaan dan peradaban yang maju pada masanya – mampu membangun kebudayaan dan peradaban yang cemerlang berkat adanya pusat pembelajaran dan tradisi literasi yang mantap. Betapa tidak, pada abad ke-30 SM, bangsa Sumeria sudah menghasilkan tulisan epik indah berjudul Gilgamesh, yang masih dapat kita nikmati hingga sekarang.
 
Demikian juga bangsa Cina, jauh pada abad-abad Sebelum Masehi, sudah memiliki tradisi literasi yang mantap dan menghasilkan berbagai karya tulis yang sanggup melintasi berbagai zaman, misalnya Analecta, Art of War, dan Tao The Ching yang tetap laris dibeli dan dibaca orang sampai sekarang. Pada kisaran abad-abad kedelapan sampai keenam Sebelum Masehi, bangsa India kuna juga sudah menghasilkan karya langgeng Mahabharata, Ramayana, dan Tata Bahasa Panini berkat berkembangnya tradisi literasi dan pusat-pusat pembelajaran.
 
Pada abad-abad Sebelum Masehi, Yunani Kuna sudah menjadi pusat intelektual, pembelajaran, dan literasi yang menghasilkan karya-karya tulis yang bisa dinikmati oleh manusia zaman sekarang. Bahkan Plato, salah seorang pemikir besar Yunani Kuno, sudah mendirikan lembaga Academia, yang dianggap sebagai universitas pertama di dunia, dengan tradisi simposium [symposium = pesta minum anggur kalangan intelektual aristokratis seraya berdiskursus persoalan tertentu] yang bisa membuahkan bermacam-macam wacana tulis yang dapat kita baca dan menginspirasi hingga sekarang.
 
Jangan dilupakan pula, Alexandria (Iskandariah), sebuah kota indah di Mesir, pada masa lampau sangat maju dengan perpustakaan yang luar biasa baik dari koleksi pustakanya maupun peran sosiokultural dan intelektualnya. Demikian juga kegemilangan dan kejayaan Baghdad pada masa Abbasiyah, yang ditandai oleh kemajuan pengetahuan dan ilmu yang mengagumkan, disokong oleh Universitas Negeri Malang Nizamiyah yang memiliki perpustakaan luar biasa, tradisi literasi yang kuat, dan tradisi keilmuan yang terbuka.
 
Semua ilustrasi tersebut menunjukkan betapa perpustakaan memiliki keberadaan, kedudukan, dan peranan yang fundamental, vital, dan strategis dalam memajukan tradisi intelektual, tradisi keilmuan, dan tradisi literasi. Itu semua selanjutnya memajukan kebudayaan dan peradaban berbagai bangsa di dunia.
 
Dapat dikatakan bahwa pada permulaan zaman modern sampai pascamodern sekarang tetap tampak kedudukan dan peranan fundamental, vital, dan strategis perpustakaan termasuk perpustakaan lembaga pendidikan bagi kemajuan intelektual, literasi, dan keilmuan, yang selanjutnya mendorong kegemilangan kebudayaan dan peradaban berbagai bangsa. Pada zaman modern, harus diakui, kemajuan bangsa-bangsa Eropa, Amerika, Rusia, dan Cina ditopang oleh tradisi literasi, intelektual, dan keilmuan di lembaga pendidikan dan masyarakat. Di samping itu, juga disangga oleh keberadaan, kedudukan, dan peranan perpustakaan yang signifikan di lembaga pendidikan dan masyarakat.
 
Tentu kita ingat bahwa Renaisans yang dimulai di Prancis dan Aufklarung (Pencerahan) yang dimulai di Italia, yang kemudian mampu membebaskan seluruh Eropa dari Abad Kegelapan, disangga oleh kegairahan dan kegandrungan intelektual, literasi, dan keilmuan yang diwadahi lembaga pendidikan, pembelajaran, dan perpustakaan. Universitas Cambridge, Universitas Oxford, dan Universitas Leiden beserta perpustakaan masing-masing yang sangat representatif dan signifikan, menjadi pusat intelektual, literasi, dan keilmuan yang membawa kemajuan dan keunggulan bangsa Eropa.
 
Demikian juga Harvard University, Stanford University, dan Massachusetts Institute of Technology beserta perpustakaan masing-masing pada satu sisi dan pada sisi lain Congress Library telah menjadi pusat intelektual, literasi, dan keilmuan sekaligus lambang kemajuan dan keunggulan Amerika dalam berbagai bidang kehidupan, mulai bidang ilmu, teknologi maupun ekonomi dan militer. Perguruan tinggi di Rusia yang memiliki perpustakaan representatif juga menjadi pusat intelektual, literasi, dan keilmuan, yang selanjutnya membawa kemajuan dan keunggulan Rusia. Relatif sama perguruan tinggi di Cina beserta perpustakaan masing-masing yang sangat representatif dan mutakhir telah menjadi tonggak-tonggal intelektual, literasi, dan keilmuan. Ini semua memperlihatkan bahwa perguruan tinggi beserta perpustakaan masing-masing yang representatif dan memiliki vitalitas menjadi sumbu dan hulu kemajuan dan kejayaan berbagai bangsa di dunia.
 
Itu sebabnya dapat dibilang bahwa kemajuan dan kejayaan suatu bangsa didasari oleh adanya tradisi intelektual, literasi, dan keilmuan yang baik dan mantap. Pada umumnya tradisi tersebut ditumbuhkembangkan di lembaga-lembaga pendidikan beserta perpustakaan masing-masing yang representatif dan inklusif serta mampu membentuk komunitas epistemik yang tangguh. Dalam hubungan ini keberadaan, kedudukan, dan peranan perpustakaan universitas sebagai pusat sumber belajar, intelektual, literasi, dan keilmuan yang didukung oleh komunitas epistemik begitu fundamental, vital, dan strategis.
 
Oleh karena itu, agar universitas mampu memberi konstribusi berarti bagi kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia, perpustakaan perguruan tinggi perlu ditempatkan sebagai fundamen tridharma perguruan tinggi. Di samping itu, ia harus difungsikan sebagai pusat sumber belajar, intelektual, literasi, dan keilmuan sedemikian rupa sehingga mampu menghidupi komunitas epistemik. Dengan kata lain, perpustakaan universitas perlu dijadikan sebagai infrastruktur tridharma perguruan tinggi yang melandasi dan mendukung prestasi, reputasi, dan kontribusi perguruan tinggi bagi bangsa, negara, dan kemanusiaan.
 
*) Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd., Guru Besar Jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra pada kampus UNM (Universitas Negeri Malang). Telah banyak menghasilkan buku, artikel apresiasi sastra, serta budaya. Dan aktif menjadi pembicara utama di berbagai forum ilmiah kesusatraan tingkat Nasional juga Internasional. http://sastra-indonesia.com/2020/12/perpustakaan-kebudayaan-dan-universitas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah