Rabu, 06 Januari 2021

2009: Tahun Kebangkitan Prosa Jawa Timur?

Indra Tjahyadi
surabayapost.co.id
 
Siapa bilang Jawa Timur hanya provinsinya para penyair! Sebut saja nama-nama penulis prosa semacam Muhammad Ali, Budi Darma, Suparto Brata, Zoya Herawati, M. Shoim Anwar, Wawan Setiawan, Yati Setiawan, Beni Setia, Tan Tjin Siong, Lan Fang, Bonari Nabonenar, Sony Karsono, ataupun Imam Muhtarom yang merupakan nama-nama besar di dunia prosa Jawa Timur yang karya-karyanya begitu disegani, baik apakah itu dalam skala regional, nasional, bahkan internasional.
 
Memang, di tahun-tahun sebelum tahun 2007, sempat riuh merebak anggapan yang menyatakan Jawa Timur adalah provinsinya para penyair, gudangnya para penulis syair. Kiranya anggapan tersebut tidaklah terlampau salah mengingat pada tahun-tahun tersebut para penyair Jawa Timurlah -semacam Akhudiat, D. Zawawi Imron, Aming Aminudin, Mardi Luhung, Tjahjono Widijanto, Tjahjono Widarmanto, S. Yoga, Muhammad Aris, Deny Tri Aryanti, F. Aziz Manna- yang lebih sering tampil dalam pentas-pentas sastra, baik itu secara regional ataupun nasional. Seperti pada acara Cakrawala Sastra Indonesia yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada bulan September 2004.
 
Pada acara yang bertujuan untuk menghadirkan dan memetakan gelagat mutakhir dalam kehidupan sastra di berbagai daerah di Indonesia tersebut – bersama dengan Jawa Barat, Jogjakarta, Bali dan Sulawesi Selatan – Jawa Timur dipilih untuk diwakili oleh para penyair dan karya-karyanya. Ini semata karena panitia penyelenggara melihat bahwa kehidupan perpuisian di Jawa Timur lebih dinamis dan dominan ketimbang kehidupan prosanya, maka sudah sepantasnyalah Jawa Timur dalah kehadirannya dalam kehidupan sastra Indonesia mutakhir direpresentasikan oleh para penyairnya.
 
Ini jelas berbeda dengan kehidupan sastra di daerah seperti Sumatera Barat ataupun Riau yang menurut kacamata panitia penyelenggara lebih didominasi oleh geliat prosanya ketimbang gelagat perpuisiannya. Sehingga pada kedua provinsi tersebut, Sumatera barat dan Riau, panitia penyelenggara acara Cakrawala Sastra Indonesia tersebut lebih memilih untuk menghadirkan para penulis prosa dari kedua provinsi tersebut.
 
Adalah bulan Maret 2007 yang merupakan tonggak awal kebangkitan kembali prosa Jawa Timur. Dinobatkannya novel Hubbu karya Mashuri sebagai Juara I Sayembara Novel DKJ 2007 pada bulan itu seakan-akan menyadarkan kembali khalayak sastra Indonesia bahwa Jawa Timur adalah juga rumahnya para penulis prosa.
 
Mashuri, yang sebelumnya hanya dikenal oleh khalayak sastra kita sebagai seorang penyair, ternyata, juga adalah seorang penulis prosa, seorang novelis, yang karyanya amat layak diperhitungkan. Dapat dibayangkan, apabila novel pertamanya saja mampu menyisihkan 249 novel buah karya novelis seantero Indonesia, lantas meraih Juara I Sayembara Novel DKJ 2007, pastilah novel-novelnya yang berikutnya akan sangat dahsyat!
 
Belum jenak menikmati kesadaran kembali itu, khalayak sastra Indonesia, lagi-lagi, dikejutkan oleh kabar mencengangkan. Tercatatnya Suparto Brata, penulis prosa gaek dari Surabaya, lewat salah satu novelnya yang berjudul Saksi Mata, sebagai salah satu penerima Sea Write Award 2007, sebuah penghargaan sastra yang bergengsi yang diberikan oleh pemerintah Thailand kepada sastrawan Asia Tenggara yang berprestasi, pada bulan Oktober 2007.
 
Dua kabar mengejutkan, kiranya, masih belum cukup bagi prosa Jawa Timur untuk menyampaikan pada khalayak luas perihal kebangkitannya kembali. Di penghujung tahun 2007, kisaran bulan November, kembali khalayak sastra Indonesia secara luas dikejutkan oleh tercantumnya nama Ahmad Faishal, seorang penulis prosa muda usia dari Surabaya, lewat novelnya yang berjudul Keroncong Cinta sebagai salah satu nominasi penerima Khatulistiwa Literary Award 2007, sebuah penghargaan bergengsi dalam sastra Indonesia yang diberikan tiap tahunnya kepada para sastrawan yang bukunya dinilai berkualitas, dalam kategori penulis muda berbakat.
 
Sebenarnya, kebangkitan prosa Jawa Timur telah dirintis sejak bulan Juni 2005. Diterbitkannya buku antologi cerpen Jawa Timur Black Forest yang memuat 15 karya cerpen dari 15 penulis prosa Jawa Timur oleh Panitia Festival Seni Surabaya (FSS) 2005 pada bulan dan tahun itu seakan menjadi sinyal awal kepada khalayak luas bahwa (kelak di kemudian hari) akan terjadi kebangkitan pada prosa Jawa Timur. Dan hal tersebut benar-benar terbukti menemukan momentumnya dua tahun kemudian.
 
Kini kita telah sampai pada tahun 2009, dan melihat kenyataan yang terjadi di tahun 2007, kiranya, dapatlah kita menaruh harapan besar pada para penulis prosa kita di Jawa Timur. Kini tantangannya tinggal pada para penulis prosa Jawa Timur itu sendiri: mampukah mereka meningkatkan apa yang sudah ada, atau minimal, menjaga apa yang telah dirintis para pendahulunya. Hingga kelak di kemudian hari provinsi yang kita cintai ini tak lagi dikenal sebagai (melulu!) provinsinya para penyair, akan tetapi juga provinsinya para para penulis prosa. Sehingga provinsi kita, Jawa Timur, ini dapat dikenal sebagai provinsi kesastraan yang lengkap, yang memiliki tradisi syair dan prosa yang sama-sama kuat dan berjalan beriringan. Semoga.
 

*) Penulis adalah Dosen Fakultas Sastra dan Filsafat Universitas Panca Marga, anggota Forum Studi Sastra dan Seni Luar Pagar, Surabaya. http://sastra-indonesia.com/2009/02/2009-tahun-kebangkitan-prosa-jawa-timur/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah