Kamis, 29 Juli 2021

Klandestin Banci di Negeri Banci *

Diana AV Sasa
Jawa Pos, 4 Sep 2011
 
“…Di sisi penyebaran sifat, wanita-pria bahkan sampai merengsek dan menelusup setiap tempat, tak terkecuali tempat-tempat penting penentu kebijakan berbangsa dan bernegara. Kebijakan pemimpin negara rata-rata menjadi kebijakan banci, tidak tegas dalam keberpihakan. Sikap mereka mirip para waria, tidak laki-laki tidak perempuan!”
 
Sikap dan sifat banci itu lah yang coba diangkat Yonathan Rahardjo dalam novel terbarunya Taman Api (2011). Dituturkan dengan gaya filmis, Yonathan meramu antara fenomena dunia seksualitas para banci (dalam hal ini adalah waria-transgender) dengan banci sebagai sebuah gejala sosial, sikap dan sifat dalam masyarakat. Dengan cara ini, Yonathan seakan ingin menunjukkan bagaimana sekelompok manusia di sebuah negeri bisa dijadikan korban dengan tuduhan-tuduhan, yang ironisnya, penuduh adalah juga pelaku apa yang dituduhkan, meski dalam dimensi atau takaran yang berbeda.
 
Menggunakan alur cerita yang liniear, kisah klandestin banci di negeri (yang) banci itu dikemas dalam sebuah konspirasi yang mencengangkan. Di negeri bernama Tanah Air, sekelompok dokter berkumpul di Gedung Persaudaraan. Mereka berhimpun dalam sebuah secret society bersebut Gerakan Persaudaraan. Perkumpulan rahasia ini dipimpin Dokter Shahrul, seorang dokter ahli bedah kelamin.
 
Perkumpulan rahasia para dokter ini memiliki visi: pemberantasan sikap banci di segala bidang. Sikap banci dianggap sebagai sebuah gejala sosial yang mewabah. Tertular melalui media elektronik dan gaya hidup. Di televisi-televisi, sebuah acara akan naik ratting bila ada presenter bergaya banci. Komunitas banci yang semula tertutup pun mulai membuka diri dan berani mengambil posisi penting di berbagai bidang.
 
Gerakan Persaudaraan melihat mewabahnya pria yang kewanita-wanitaan ini membawa efek sosial yang tidak remeh. Dikatakan bahwa sikap banci sudah mendatangkan persoalan di bidang ekonomi, pendidikan, agama, budaya, pangan, dan kestabilan alam. Sayang tuduhan ini hanya muncul dalam simbol-simbol peristiwa dan penokohan yang mesti ditelaah mendalam oleh pembaca. Yonathan gagal mendeskripsikan dengan apik sejauh mana bidang-bidang itu terkontaminasi. Ia hanya menceritakan (tell) bukan menunjukkan (show) sehingga pembaca sangat terbatas untuk memberikan penilaian tentang pernyataan itu.
 
Dalam novel setebal 216 halaman ini Yonathan yang seorang dokter hewan mampu menghadirkan deskripsi dunia kedokteran dengan baik. Ia menggambarkan dengan detil bagaimana rutinitas kerja dokter, Medical Representatif (penjaja obat), hingga tahapan-tahapan operasi kelamin. Lengkap pula dengan segala intrik, manipulasi, dan konspirasi busuknya.
 
Untuk menjalankan misi, Gerakan Persaudaraan menciptakan chip multifungsi yang ditanam dalam tubuh para banci melalui operasi tubuh-kelamin. Chip ini mampu membantu transformasi roh pria ke wanita, memonitor pergerakan tubuh, dan merekam pembicaraan. Semua dipantau melalui satelit dengan sistem komputerisasi. Dari chip, mereka akan mendapatkan data perkembangan penyebaran virus HIV. Dengan data ini mereka punya alasan kuat mengapa banci layak diberantas laiknya penyakit. Banci adalah sumber HIV gelombang ke II
 
Ide Chip ini bukan sesuatu yang fiksi futuristik. Dr. John Manangsang, anggota komisi E dari PNBK di Papua, sekira tahun 2008 membuat geger dengan gagasan Perda pananaman chip pada penderita HIV untuk memantau persebaran virusnya. Bukan hanya itu, seluruh penduduk di Papua akan diwajibkan periksa HIV dan wajib mendapat kartu identitas AIDS yang diperbarui tiap tahun. Gagasan ini tumbang di meja dewan legislatif karena ditentang banyak kalangan, dianggap melanggar hak kemanusiaan. Disini, Yonathan sukses membawa fakta yang difiksikan.
 
Yonathan mengisahkan, pemasangan chip dilakukan dengan rahasia. Pinjam tangan polisi Pamong Praja dan kaum agamawan garis keras untuk melakukan razia dan perlawanan dengan kekerasan. Banci rendahan yang mangkal di taman-taman dikejar. Diseret ke kantor polisi, dites HIV, dan dioperasi kelaminnya tanpa persetujuan siempunya tubuh. Pada banci elit ditawarkan operasi kelamin murah dengan bonus perbaikan bentuk tubuh, wajah, dan keindahan kulit.
 
Untuk menjalin konflik cerita, Yonathan menghadirkan Dokter Ranto, seorang ahli bedah kelamin juga. Dokter Ranto menjalankan bisnis pengiriman banci elit ke Negara Canggih. Dengan memperalat banci Tari yang diperistri olehnya, Dokter Ranto dibantu Tari memilih banci terbaik yang belum melakukan operasi kelamin. Kedoknya adalah ajang pemilihan banci nan cerdas dan cantik. Disini, dokter Ranto berperan seakan dia adalah pembela kepentingan hak asasi para waria yang sering dimarjinalkan. Bersama Tari, ia mendampingi gerakan aktivis banci untuk menuntut hak-haknya. Selain tari, Dokter Ranto dibantu Reta, seorang pengusaha salon yang melakukan praktek penyuntikan silikon cair illegal.
 
Sebuah ketidak hati-hatian merusak klandestin yang tangah berjalan. Priyatna, seorang pria berprofesi sebagai Medical Representatif langganan dokter Ranto dan dokter Sahrul yang terpengaruh untuk menjadi banci, membongkar semuanya. Operasi rahasia terhadap waria jalanan dilaporkan ke polisi oleh asosiasi para banci yang didampingi dokter Ranto. Reta menjadi buron karena seorang banci mati setelah disuntik silicon cair. Sahrul terancam, dia lah pemasok silicon cair illegal itu.
 
Digambarkan dalam novel ini bagaimana banci bukan semata persoalan seksualitas, tapi sebuah sikap yang membawa ironi kemanusiaan. Polisi Pamong Praja yang berasal dari masyarakat sipil justru menjadi pelaku pembantaian para banci dengan cara kekerasan. Pemangku agama yang semestinya berhati lembut justru melakukan kekerasan pada waria karena dianggap makhluk yang melanggar takdir Tuhan. Dokter yang semestinya berjiwa mulia, menjadi penyelamat kehidupan dengan pengabdian pada kemanusiaan justru menjadi pelaku kejahatan berbasis capital dengan kedok medis. Sebuah ironi di negeri (yang) banci.
 
Judul : Taman Api
Penulis : Yonathan Rahardjo
Tahun Terbit : Mei, 2011
Penerbit : Alvabet
Halaman : 216
Genre : Novel
ISBSN : 978-602-9193-01-5

*) versi asli dimuat JP dengan judul “Ironi Banci di Negeri Banci’ http://sastra-indonesia.com/2011/09/klandestin-banci-di-negeri-banci/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah