Sabtu, 15 Februari 2020

Kritik Puisi “Tebak Siapa Saya” karya Sainul Hermawan

Anugrah Gio Pratama

Puisi berjudul “Tebak Siapa Saya” karya Sainul Hermawan, terhimpun dalam buku kumpulan puisi, dan cerpen berlabel “Mata untuk Mama.” Buku tersebut diterbitkan tahun 2009, oleh salah satu penerbit di Banjarbaru, Scripta Cendikia. Dalam buku ini memuat kurang-lebih 21 puisi, dan 14 judul cerpen. Prolog bukunya, ditulis Aprinus Salam, seorang sastrawan sekaligus dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), sedang epilognya M. Faizi, penyair yang berasal dari pulau Madura.

M. Faizi (2009) menyatakan, puisi “Tebak Siapa Saya” yang ditulis Sainul Hermawan tahun 2006 silam, membicarakan kegelisahan penyair terhadap dunia pendidikan kita sekarang. Dari sudut pandang penyair, pendidikan di tanah air sedang berada dalam kondisi gelap gulita, karena adanya pergeseran tujuan yang tidak sesuai cita-cita awal dibangunnya pendidikan di negeri ini. Dalam puisi inilah, penyair menampilkan sosok Nauka yang tidak lain “anak” dari penyair.

Ada dua poin yang ingin penulis kritik dari puisi “Tebak Siapa Saya.” Poin pertama, berkaitan pemilihan kata yang kurang tepat. Kedua, keterikatan antar bait yang sedikit bermasalah. Langsung saja, saya kan membahas awal kesalahan pilihan kata. Ini bisa dilihat di beberapa bait mengawali puisinya, tepatnya bait kedua dan ketiga. Berikut cuplikannya:

TEBAK SIAPA SAYA

Berkatalah guru Nauka:

Anak-anak, simpan buku kalian dan siap-siap
bermain coba tebak siapa saya!

Senanglah kawan-kawannya
Mata mereka membelalak siap menebak

.........

(Sainul Hermawan, 2009: 130)
           
Perhatikan baik-baik larik pertama bait kedua, penyair menggunakan diksi “anak-anak,” untuk menunjukkan tokoh guru Nauka merupakan seorang tenaga pengajar, dan anak-anak peserta didiknya. Namun saat memasuki larik pertama bait ketiga, diksi penyair berubah jadi “kawan-kawannya”. Ini tentu kesalahan pemilihan kata yang jelas terlihat, jikalau benar-benar mengamati puisi ini secara saksama. Harusnya tidak menggunakan diksi “kawan-kawannya,” tetapi “murid-muridnya” atau “siswa-siswinya.” Dan poin selanjutnya, masalah keterikatan antar bait. Berikut cuplikan puisi yang merupakan kelanjutan dari potongan puisi sebelumnya:

........
Berkatalah guru Nauka:
Saya masuk paling pagi, pulang paling sore
paling capek sendiri, tapi sedikit digaji

Serentak mereka teriak: Ibu guru!

Berkata lagi guru Nauka:
Saya paling rajin, jarang bermain
disiapkan jadi mur dan baut industri

Serentak mereka teriak: Murid ibu guru!


Kayutangi, 29 Maret 2006
(Sainul Hermawan, 2009: 130)

Mari perhatikan dengan baik, sepertinya ada hal janggal dari cuplikan puisi di atas. Kita bisa menyaksikan keanehan dalam puisi ini, berada di bait kelima dan ketujuh. Di mana bait itu, ada bagian saat murid menjawab beberapa pernyataan dari guru Nauka, padahal jelas sekali dalam puisi tersebut, sang guru belum melontarkan pertanyaannya.

Coba kita bayangkan sejenak, seandainya ada guru mengajak muridnya bermain tebak-tebakan, pastilah akan melontarkan beberapa pernyataan lebih dahulu, lalu barulah para murid menjawabnya. Andaikan si murid menjawab duluan, sebelum guru melontarkan pertanyaannya, maka yang terjadi dua kemungkinan: Pertama murid salah menjawab, karena pernyataan dari guru belumlah usai, atau pertanyaan belum dilontarkan. Kedua, para murid telah berlaku tidak sopan dengan memotong perkataan gurunya. Inilah yang terjadi di bait kelima, dan ketujuh. Maka saya menilai bagian ini ambigu, sekaligus ada sedikit masalah keterikatan antar bait dalam puisi tersebut.

Solusi yang penulis tawarkan dalam masalah ini, dengan menambahkan satu kalimat yaitu “coba tebak siapa saya?,” yang bisa diletakkan di larik keempat bait keempat dan keenam, atau diletakkan dalam bait berikutnya. Dengan begitu, maka bagian pada puisi di atas akan tampak lebih kuat keterikatan antar baitnya, disisi menghilangkan beberapa hal yang terkesan ambigu.

Terlepas dari beberapa kesalahan yang telah tertera di atas. Puisi ini tetap masih memiliki daya pikat kuat dengan gaya naratifnya yang khas, serta eksplorasi ide pokoknya yang bening-segar, lantaran jarang terpikirkan oleh orang-orang awam, bahkan sebagian sastrawan.
***

Daftar Rujukan:

Hermawan, Sainul. 2009. Mata untuk Mama. Banjarbaru: Scripta Cendikia.
-------. 2011. Maitihi Sastra Kalimantan Selatan 2008-2011. Banjarbaru: Scripta Cendekia.
http://sastra-indonesia.com/2020/02/kritik-puisi-tebak-siapa-saya-karya-sainul-hermawan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah