Sabtu, 21 Maret 2020

Amanat Bunda

Ahmad Zaini
_Radar Bojonegoro, 13 Mei 2012

Tak ada pilihan lain bagi Ila kecuali hanya satu. Dia harus tetap di rumah menjaga adiknya. Dia harus memandikan, mengganti pakaian, menyuapi makan adiknya ketika sudah waktunya makan.

“Glodak!” suara benda jatuh.

Ila bergegas menuju ke ruang dapur. Ia menjumpai adiknya melempar piring dari rak dapur. Ila segera mengambil piring yang tergeletak di lantai tanah.

“Adik tidak apa-apa?” tanya Ila kepada adiknya.

Si adik hanya tersenyum. Dia dia hanya merasakan puas karena telah melempar piring. Dia tidak menghiraukan pertanyaan kakaknya yang mengkhawatirkan dirinya.

Dengan rasa kasih sayang, Ila menggendong adiknya ke ruang depan. Di ruang tersebut berserak berbagai macam mainan.

“Nah, adik di sini dulu, ya, jangan ke mana-mana. Kakak mau mencuci baju.” Ila segera ke kamar mandi untuk mencuci baju yang semalam diompoli adiknya. Sementara itu adiknya senang sekali karena berbagai macam mainan tersedia di depannya.

Hari telah beranjak siang. Baju yang telah dicuci sudah kering. Ila segera mengambil baju itu dari penjemuran. Dia melipat baju-baju itu dengan rapi kemudian dimasukkan ke dalam almari.

“Ibu!” rengek adiknya.

“Sabar, ya, Dik! Ibu segera pulang,” jawab Ila untuk menenangkan adiknya. Setelah mendengar jawaban itu adiknya kembali bermain-main di ruang tamu.

Sudah tiga hari ini, kalau siang Ila harus menjaga dan merawat adiknya karena ditinggal ibunya bergiliran menjaga nenek yang sedang terbaring sakit di rumah sakit. Ibunya baru pulang kalau menjelang malam. Jadi, selama tiga hari ini Ila tidak bisa masuk ke sekolah karena melaksanakan amanat yang telah dibebankan ibunya kepadanya. Ila tidak mau jika dikatakan sebagai anak yang tidak bertanggung jawab. Makanya dia meminta izin kepada gurunya tidak masuk sekolah demi membuktikan kepada ibunya kalau dia mampu menjaga dan merawa adiknya.

Adik Ila memang luar biasa. Dia banyak tingkah. Ia selalu merepotkan kakaknya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD. Kemarin lusa, buku Ila yang tertata rapi di rak buku diporak-porandakan adiknya. Bahkan tidak jarang buku sekolah Ila disobek adiknya yang masih belum mengerti tentang buku. Ila tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menangis lalu melaporkan kejadian itu kepada ayah atau ibunya. Ila tidak membalas perbuatan adiknya itu dengan menyakitinya. Dia mengerti bahwa apa yang dilakukan adiknya itu tanpa pertimbangan apa-apa. Dia belum mengerti bahwa buku itu sangat penting bagi kakaknya.

“Adik, ayo, mandi!” ajak Ila.

Si adik tetap asyik bermain-main di ruang tamu.

“Adik, cepat!”

“Nggak!” adiknya menolak.

“Kalau Adik tidak mau mandi, Adik nanti malam tidak boleh tidur dengan kakak dan ibu!” rayunya.

Adiknya bergeming. Dia tidak menggubris segala bentuk rayuan kakaknya. Dia tetap asyik melajutkan permainan robot-robotan yang dibelikan ayahnya dua minggu yang lalu.

“Adik, lihatlah!” Ila memperlihatkan kapal-kapalan kepada adiknya, tetapi adiknya tidak mau melihat apa yang dibawanya.

Ila tetap sabar. Ia tidak memaksa adiknya harus melihat kapal-kapalan yang dibawanya. Ia khawatir kalau dipaksa, adiknya pasti akan menangis. Jika sudah menangis, urusan bisa menjadi tambah rumit.

Ila tidak putus asa. Ia mencari cara yang lain untuk membujuk adiknya agar mau ikut mandi bersamanya.

“Ayo bermain air sambil berenang-renang!” mendengar ajakan kakaknya, kali ini dia menurut.

“Ayo, Kak!”

Mereka segera menuju kamar mandi. Ila dengan cekatan membersihkan kotoran-kotoran yang ada di lantai kamar mandi. Setelah dipastikan bersih, Ila menyumbat lubang pembuangan air kamar mandi dengan sandal jepitnya agar air yang ditumpahkan dari bak mandi bisa tergenang tidak merembes keluar. Satu dua timba air ia tumpahkan. Dalam sekejap kolam renang mini terbentuk. Adiknya pun berkecipak riang di kolam renang buatannya. Ia senang sekali bisa bermain air.

Lama mereka di kamar mandi. Tubuh adiknya yang masih mungil terlihat membiru. Ia kedinginan. Ila segera menyuruh adiknya agar segera menyudahi mandinya. Adiknya menolak. Ia tetap berkecipak di genangan air kamar mandi.

“Ayo, Dik! Lekas kemari!” seru Ila sambil membawa handuk buat adiknya.

Dasar anak kecil. Kalau sudah bermain dengan air sehari pun ia tetap betah. Ia tidak akan memedulikan kondisi tubuhnya yang semakin menggigil kedingin. Bibir adik Ila bergetar. Giginya gemeretak. Namun sekali lagi, ia tetap bergeming tak mau mentas dari tempatnya bermain air.

Ila tidak memaksakan kehendak kepada adiknya agar segera keluar dari kamar mandi. Ia menunggu adiknya hingga usai mandi. Ila ingat kalau adiknya suka naik kereta kelinci yang setiap hari berkeliling di kampungnya. Ia akhirnya menggunakan jurus pamungkas itu agar adiknya keluar dari kamar mandi.

“Adik, ayo cepat keluar! Kakak sudah menyiapkan handuk dan pakaian baru ini. Kalau sudah berpakaian baru, nanti kuajak naik kereta kelinci.”

Mendengar kata kereta kelinci, sang adik terperanjat. Ia serta merta menyudahi mandinya di kolam renang dadakan. Ia muncul dari balik pintu kamar mandi lalu mendekat kepada kakaknya, Ila. Dengan rasa kasih sayang dan demi melaksanakan amanat bunda, Ila segera mengeringkan sekujur tubuh adiknya dengan handuk. Adiknya diam tak bergerak. Ia menggigil kedinginan. Setalah kering semua, Ila memakaikan baju baru adiknya. Si adik senang sekali karena ia dijanjikan akan diajak naik kereta kelinci.

“Mana, Kak kereta kelincinya?”

“Sabar dulu, Dik! Nanti juga akan muncul.”

Kakak dan adik itu berjalan ke pinggir jalan kampung. Mereka berdiri di pinggir jalan itu sambil menanti ada kereta kelinci yang lewat. Hampir sejam mereka menanti, tetapi kereta kelinci tak kunjung datang. Sementara hari sudah semakin senja. Ibunya sudah waktunya datang dari rumah sakit menunggu neneknya yang masih terbaring sakit.

Sehari penuh Ila menjaga adiknya. Ini sudah hari ketiga ia berhasil menjaga adiknya tidak menangis mencari-cari ibunya. Walaupun usianya masih bau kencur, akan tetapi dia mampu menjalankan amanat bundanya dengan baik.

“Din, din!” suara klakson motor.

Ila dan adiknya menoleh ke arah suara tersebut. Betapa riang hati mereka karena yang mengklakson tadi adalah bunda tercinta yang baru pulang dari rumah sakit. Wanita berhati lembut itu tersenyum dengan rasa kasih pada kedua buah hatinya. Ia segera mengajak kedua anaknya naik ke sepeda motor. Dalam suasa bergembira karena ketiga jiwa telah berkumpul, motor itu melaju mengangkut mereka ke rumah yang berdiri kokoh di tepi jalan.

Lamongan, Mei 2012
http://www.facebook.com/notes/ahmad-zaini/amanat-bunda-baca-di-radar-bojonegoro-edisi-minggu-13-mei-2012/10150764875462470

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah