Rabu, 29 April 2020

Lebih Dekat tentang Penyair

Ahmad Fatoni *
Sinarharapan.co.id

Banyak pembicaraan atau gunjingan mengenai penulis yang biasa melahirkan puisi-puisi yang dikenal dengan penyair. Pembicaraan itu, antara lain, menyangkut keganjilan sifat-sifat penyair secara fisik, seperti rambut yang acak-acakan, jarang mandi, perokok berat atau bahkan mabuk-mabukan. Maka tak heran bila ada sebagian orang yang sengaja menjauhkan diri dari 'makhluk' yang bernama penyair atau puisi yang dihasilkannya. Setidaknya, hal ini pernah diungkap Zarinah Hasan, seorang penyair wanita Malaysia, dalam 'Sesekali Aku Menjauhkan Diri dari Puisi':

Sesekali bila aku mendekati puisi
kutemui seorang pemuda membiarkan rambut yang tergerai
dan tubuh tak berbaju
pada angin dan debu

Sesekali bila aku mendekati puisi
kutemui pelaut yang bercinta dengan ombak
melupai alamat pertama
dan perempuan yang setia menanti

Sesekali bila aku mendekati puisi
aku jadi ngeri
lalu menjauhkan diri dari puisi

Ada pula yang menilai penyair sebagai plagiator alam semesta, suka bermain dengan kata-kata, atau istilahnya: sekadar 'bersyair'. Tidak jarang juga ia dicemooh karena sering tidak memahami kata-katanya sendiri. Sehingga T.S. Eliot pernah mengolok-olok, 'the poet knows everything and doesn't know everything' (seorang penyair itu mengetahui segala sesuatu sekaligus tidak mengetahui segala sesuatu).

Apa pun label yang dilekatkan pada penyair, pendapat umum menyimpulkan bahwa penyair adalah seniman dari golongan sastrawan. Sebagai sastrawan, penyair mencipta menurut kemampuan daya cipta, daya pikir dan imajinasinya. Sebagai manusia, dia sangat peka, halus pandangannya atas suatu peristiwa serta memiliki jangkauan yang tajam terhadap keadaan di sekelilingnya. Sangat boleh jadi, ia juga merangkap sebagai seorang sosiolog, filosof, sejarawan atau pengamen jalanan.

Penyair biasanya menolak anggapan bahwa ia sebagai manusia luar biasa. Penyair justru menyadari sebagai warga masyarakat biasa yang barangkali lebih kreatif dalam keterampilan berbahasa, pembentukan ide dan penggunaan daya sensitivitasnya. Misalnya, orang awam akan melihat bunga mawar dari sisi warnanya saja. Sementara penyair akan mengilustrasikannya sebagai simbol cinta dan suka cita atau sebagai lambang benci maupun duka lara.

Ungkapan puitis yang kadang berhamburan dari jari-jari penyair tentu tidak melulu mewakili kegelisahan atau keceriaan si penyair, tapi bisa jadi ia sedang mengakomodasi aspirasi siapa saja yang memiliki kemiripan perasaan melalui kata-kata yang kadangkala tak mampu diungkap oleh orang yang bukan penyair. Puisi-puisi yang bertemakan cinta, misalnya, setiap orang dapat merasakan kehebatan getarannya sekalipun amat sulit memaknainya.

Di hadapan seorang penyair, ruh cinta bisa menjadi amunisi yang cukup ampuh untuk menggali potensinya lewat karya-karya monumental. Kita ingat pada Dante dengan magnum opus-nya 'Devine Comedy', tercipta gara-gara cintanya yang tidak kesampaian pada Beatrix, tokoh yang ia idam-idamkan dalam trilogi puisi yang amat menakjubkan. Atau karya Umar Khayam (Iran) dalam 'Rubaiyat', yang dengan semangat ia membongkar tabir cinta lewat bait-baitnya yang sangat mengagumkan. Karya mereka tersebut lahir sebagai bukti konkret atas penghargaan mereka terhadap cinta yang begitu mendalam. Ini tidak berarti, setiap cinta harus diuntai dengan kata-kata. Sebab tatkala cinta terus-menerus diumbar, maka sakralitas cinta akan meleleh dan melumer.

Dalam konteks Indonesia, kegigihan seorang penyair untuk mengaktualisasikan diri melalui karya puisi sesungguhnya watak kesatria yang harus dibayar mahal. Sebab karya sastra di Indonesia, apalagi yang berbetuk puisi, kerap tidak diminati mengingat ia bukan barang tambang yang menjanjikan sekeranjang uang. Tidak aneh bila profesi kepenyairan tidak menjadi pilihan banyak orang.

Kendati demikian, kita dilahirkan ke dunia dengan bakat masing-masing untuk terus berkarya melalui jalur yang berbeda-beda. Karena itu, kita menilai setiap karya 'apa pun bentuknya' hendaknya dengan nurani bening: bahwa manusia akan senantiasa merangkak menuju puncak bakatnya melalui pelbagai karya yang digelutinya. Dan, puisi yang dihasilkan seorang penyair tidak secara niscaya muncul begitu saja, namun ia melalui perenungan mendalam setelah melakukan 'pergumulan intim' dan pergulatan batin dengan kondisi kejiwaan dan lingkungannya.

*) Penulis adalah penyair, editor buku, dan staf pengajar AIK UMM.
http://sastra-indonesia.com/2009/12/lebih-dekat-tentang-penyair/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah