Penulis: Andri Awan
Ukuran : 14 x 21 cm
ISBN: 978-623-251-779-0
Terbit: April 2020
guepedia.com
Rekah berharap berkah di antara sela galian pipa-pipa kehidupan bernafas cinta tiap insani di atas kodratnya.
Beriak, namun tak teriak, cinta ini mulai merambat tertambat di hatiku.
Bercermin sebuah kaca kepastian pengharapan masa datang.
Di mana saat bertahta nama aku dan kamu bersama membangun puri di atas bukit kekekalan kasih serta sayang, yang tak kenal surut ataupun pasang.
Cintaku padamu...
Tak teribarat akan rangkaian aksara dunia nyata, begitu sukar diterjemahkan oleh satuan kata yang ada. Cinta dan sayangku agung menggunung membendung s’luruh satuan diriku...
***
Sebuah Antologi Puisi bertajuk “Testimoni” merupakan kumpulan puisi karya Andri Awan yang berisi larik-larik pengakuan mengenai anugerah terindah dari Tuhan yang bernama Cinta. Lewat Testimoni ini, seolah membaca dan mengingat kembali seluruh ungkapan rasa seorang manusia dalam memaknai cinta begitu berasa, mulai pahit, asam, menuju manis, dan mengarak menuju Istana Berpayung Pahala.
Testimoni, sebuah ungkapan mengalun merdu dalam larik puisi mengisahkan sejuta rasa dan sejuta angan di balik hamparan kanvas kehidupan. Puisi menjelma pengakuan murni tanpa ada penghalang mampu menghadang letupan rasa insan, akan olah rasa, karsa, di setiap hembusan nafas.
Testimoni menjadi rekapitulasi rasa dan pesona cinta yang terpancar dalam diri, mengabadikan hembus nafas perjalan lika-liku, hingga mengarak ke istana terindah. Setiap ukiran kata adalah larik kejujuran penulis dalam menerjemah anugerah Tuhan terindah kepada manusia yaitu cinta.
Ini merupakan langkah-langkah awal mulai menerjemahkan makna Cinta yang selalu mewarnai setiap alur kehidupan. Setidaknya puisi-puisi yang terhimpun dalam antologi ini jejak lelangkah penafsiran Cinta penulis antara tahun 2009 hingga 2014 yang penuh wewarna maupun merasai.
Cinta tak sebatas rasa menggelora, tapi juga kecemasan dan ketakutan manusia. Testimoni bisa menjadi sebuah pengakuan sekaligus harapan dalam mengukir manis, pahit, asam, dan manisnya jiwa. Begitu banyak sumber inspirasi yang mencetuskan larik-larik puisi dari sosok pun endapan jiwa penulis.
Embun menghadirkan Testimoni mengarak ke goa hingga mencuat memberi Pelita Sang Masa mengumpul ke satu titik akhir dirindu. Cinta tak hanya misteri, juga arti menginspirasi. Seperti rangkuman pelik pergolakan rasa-karsa dalam mengarungi setiap alur kehidupan berlandaskan cinta semesta dan pencipta serta apa yang dicipta. Inilah cermin diri memaknai hayat berbalut bahasa-bahasa bersayap sepenuh makna.
Akhirnya, selamat mengembara menyusuri hamparan Testimoni Rasa dalam antologi puisi. Ucap ketulusan terima kasih untuk semua yang menginspirasi. Sebuah persembahan demi memaknai hadirnya Goa Tempat Berteduh yang memberikan Lentera Jiwa dalam mengaruhi kehidupan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar