Selasa, 02 Juni 2020

Posisi Subyek dan Lirik Dalam Puisi

Sholihul Huda *

Dalam esai Tradisi dan Bakat Individu,” T. S. Eliot menyatakan bahwa: “Puisi bukan pelepasan emosi, tetapi pelarian dari emosi; itu bukan ekspresi kepribadian, tetapi pelarian dari kepribadian”. Eliot juga menambahkan dengan bercanda: “Tetapi, tentu saja, hanya mereka yang memiliki kepribadian dan emosi saja yang tahu apalah artinya ingin melarikan diri dari hal-hal ini.

Mungkin tampak terlihat aneh, membuka bab ini dengan esai Eliot di tahun 1919, tetapi sorotannya tentang puisi sebagai karya yang “dibuat dan dibentuk,” yang bertentangan dengan pendapat bahwa puisi adalah “ekspresi yang diungkapkan secara spontan,” menarik perhatian penting terhadap bagaimana kita menilai puisi.

Diskusi puisi, sering menarik perhatian pada pengucapan suara penyair, puisi sebagai ekspresi sentimen pribadi, atau puisi merupakan perenungan peristiwa. Sementara klaim Eliot untuk puisi bisa dibilang didasarkan pada upaya mengamankan warisan karyanya, perbedaan antara kontrol, keahlian, dan ekspresi spontan kepribadian yang mengarah ke beberapa pertanyaan berguna, ketika mendekati karya penyair kontemporer.

Orang mungkin bertanya, bagaimana penyair terbaru mendekati pribadi dalam pekerjaan mereka? Bagaimana pengalaman sehari-hari dapat menghasilkan materi puitis? Sejauh mana bentuk-bentuk kontemporer menawarkan tantangan bagi anggapan kita tentang suara dalam puisi? Bagaimana puisi baru-baru ini menegosiasikan ide-ide dari memori dan ingatan? Terlebih lagi, apa yang terjadi pada suara individu yang berbicara, atau lirik I, ketika diri dipindahkan dari panggung utama dan sebuah pengalaman bahasa menggantikannya?

Al Alvarez dalam catatan tinjauan tentang puisi pasca perang, The Writer’s Voice (2006), mengidentifikasi momen kunci dalam sejarah puisi Amerika. Dia teringat pembacaan yang disampaikan oleh Allen Ginsberg di SUNY Buffalo (University at Buffalo, The State University of New York) pada tahun 1966. Ginsberg membuka pembacaan dengan karya awalnya yang terkenal “Howl:

‘I saw the best minds of my generation destroyed by madness, starving hysterical naked / dragging themselves through the negro streets at dawn looking for an angry fix– generates expectations of countercultural critique, musicality and performance.

Namun, komentar Alvarez tentang pembacaan Ginsberg ini menunjukkan ketidaknyamanannya, bahwa suara penyair sebagai suara kenabian:

Saya sekarang mengerti apa yang saya saksikan malam itu di Buffalo adalah sesuatu yang baru dan aneh: transformasi puisi ke dalam pertunjukkan… Penyair adalah pribadi khusus, dan membaca karya mereka masih merupakan kenikmatan tersendiri bagi pribadi yang khusus juga… Ginsberg mengubah semua itu dengan kekuatan kepribadian semata. Atau lebih tepatnya dengan menggunakan ayat sebagai wahana kecakapan memainkan pertunjukan, ia membantu mengubah seni minoritas menjadi bentuk hiburan populer berdasarkan kultus kepribadian.
***

Dengan mengusung kritik kepribadian Eliot, Alvarez mengarahkan kita pada teka-teki utama dan dasar dari puisi baru-baru ini: “untuk menyapa para pendengarnya dengan meyakinkan, apakah puisi kontemporer selalu membutuhkan ekstremitas emosi dan kepribadian?” William Wordsworth, dan Samuel Coleridge mengklaim dalam pengantar mereka dalam Lyrical Ballads (1798) bahwa:

Puisi adalah luapan spontan perasaan yang kuat, luapan itu mengambil asalnya dari emosi yang teringat dalam ketenangan. Hingga jenis reaksi emosi dalam ketenangan itu secara bertahap menghilang. Emosi itu sama dengan apa yang ada sebelum subjek perenungan, secara bertahap diproduksi, dan apakah itu sendiri benar-benar ada dalam pikiran.

Mengikuti contoh Romantis di atas, kita akan merenungkan bagaimana lirik pribadi dalam puisi kontemporer menyampaikan kondisi pikiran subyektif dan bagaimana puisi pribadi mengadaptasi obyeknya. Penting untuk mempertimbangkan apa yang terjadi pada puisi, ketika subjektivitas tidak lagi direpresentasikan sebagai suara yang stabil. Destabilisasi suara dan persona dalam puisi ini adalah subjektivitas yang kurang menjadi entitas tetap dari sebuah perpindahan titik referensi.
***

*) Kelahiran Blora, berkeluarga di Gresik, dan kini tinggal di Yogyakarta kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah