Sabtu, 07 November 2020

Sosok Ali Audah dan Karya-karyanya


Ali Audah lahir tanggal 14 Juli 1924 di Bondowoso, Jawa Timur. Ayahnya bernama Salim Audah dan ibunya bernama Aisyah Jubran. Pada saat usia Ali Audah tujuh tahun, ayahnya meninggal dunia. Saat itu, keempat saudara Ali Audah belum ada yang bekerja. Mereka diasuh oleh ibu mereka dengan sabar dan bijaksana.
 
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ibu Ali Audah bersama kelima anaknya pindah ke kota Kewedanan. Di kota itu, ibu Ali Audah membuka restoran, tetapi tidak berumur panjang karena restoran itu selalu merugi. Selanjutnya, mereka pindah ke sebuah desa industri di dekat Surabaya. Di tempat itu, hidup mereka ditanggung oleh kakak Ali Audah yang bekerja di perusahaan tenun. Untuk meringankan beban keluarganya, Ali Audah bekerja sebagai buruh di kota Surabaya.
 
Pada tahun 1941, saat berusia tujuh belas tahun, Ali Audah pindah ke sebuah desa di pegunungan yang letaknya dua belas kilometer sebelah timur kota Bogor, Jawa Barat. Maksud hatinya ingin meningkatkan taraf hidupnya. Namun apa daya di desa itu hidupnya lebih menderita. Ali Audah hanya bertahan satu tahun, kemudian ia kembali ke desanya, di dekat kota Surabaya.
 
Secara formal pendidikan Ali Audah hanya sampai kelas dua madrasah karena setelah ayahnya meninggal, Ali Audah tidak lagi melanjutkan sekolahnya. Pada zaman Jepang, Ali Audah menggunakan kesempatan untuk belajar sendiri. la mendapat pelajaran politik, sosial, bahasa, dan sastra di Bondowoso, Surabaya, dan Solo.
 
Akhir tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Republik Indonesia, Ali Audah pindah kembali ke Bogor. Sejak tahun 1952, ia menjadi wartawan, free lance dan menulis di berbagai harian, antara lain, Pedoman Abadi, Indonesia Raya, Siasat, Kompas, dan Sinar Harapan.
 
Pada tahun 1953, setelah terkena penyakit jantung dan paru-paru, Ali Audah keluar dari perusahaan swasta dan hidup dari hasil karangannya. Pada saat itu juga Ali Audah banyak mempelajari kebudayaan dan masalah Islam.
 
Tahun 1961-1978 Ali Audah mengajar agama Islam di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ). Selanjutnya, ia menjadi ketua Himpunan Penerjemah Indonesia dan menjadi Dewan Redaksi majalah Horison, serta menjadi dosen Humaniora di Institut Pertanian Bogor (IPB).
 
Saat pendudukan Jepang, Ali Audah menulis cerpen, kemudian cerpen itu dikirimkannya ke majalah yang terbit di Jakarta. Namun, karangannya itu tidak ada satu pun yang dimuat. Hal itu tidak membuatnya putus asa. la terus berusaha dan semakin banyak membaca dan mengarang. Pada tahun 1946 Ali Audah mengikuti lomba mengarang sandiwara di Jawa Timur. Tanpa disangka ia menang dalam perlombaan itu. Dengan kemenangan itu, Ali Audah mencoba menulis sajak, kemudian sajak-sajak nya itu dikirimkan ke majalah Sastrawan yang terbit di Malang.
 
Saat tinggal di Bondowoso, Ali Audah merasa terpencil. la tidak memiliki kawan yang bisa diajak bicara. Ali Audah pun pindah ke Solo. Di Solo, ia berkenalan dengan beberapa pengarang dan seniman, seperti Muhammad Dimyati. Menurutnya, Muhammad Dimyati mempunyai jasa yang sangat besar di bidang kesusastraan dan kebudayaan.
 
Ali Audah mendapat hadiah pertama dalam menulis biografi dan filsafat penyair Pakistan, Muhammad Iqbal. Motivasi Ali Audah menjadi pengarang karena ia ingin “berbicara”. Banyak masalah yang menekan perasaan dan pikirannya, tetapi ia tidak mengerti cara menyatakannya. Ali Audah ingin menyatakan pikiran dan perasaan yang berkecamuk dalam jiwanya, tetapi ia tidak pandai dan tidak suka bicara. Ali Audah kini lebih dikenal sebagai seorang penerjemah daripada sastrawan. Dua puluh tahun lebih ia menerjemahkan buku-buku sastra, filsafat, dan agama. Lebih lanjut, Ali Audah mengkhususkan diri dalam menerjemahkan karya sastra Arab modern. Pengkhususan itu dilakukan atas dorongan Asrul Sani. Ali Audah juga mempunyai perhatian yang besar dalam pengajaran sastra di sekolah (SLTA).
 
Karya Cerpen:
(1). “Darah dan tokoh”. Zenith.
(2). “Cerita Nenek”. Indonesia.
(3). “Harapan”. Kisah.
(4). “Kandas”. Siasat.
(5). “Kedamaian Meretak”. Siasat.
(6). “Kegagalan yang Terakhir”. Kisah.
(7). “Malam Penuh Bintang” .Mimbar Indonesia.
(8). “Supir Gila” .Roman.
(9). “Kemarau”. Siasat.
(10). “Malam Bimbang”. Siasat.
(11). “Mardiah”. Indonesia.
(12). “Kawan Seperjalanan”. Roman.
(13). “Mustar”. Kanfrontasi.
(14). “Bumi Pelarian”. Gema Islam.
(15). “Malam Bimbang” (kumpulan cerpen). 1962. Jakarta: NV Nusantara.
(16). “Icih” (kumpulan cerpen). 1972. Jakarta: Pustaka Jaya.
 
Karya Novel: “Jalan Terbuka”. 1971. Jakarta : Litera.
Karya Puisi: “Kalau Air Mengalir”. Sasterawan.
Karya Drama: “Hari Masih Panjang”. Sastra.
 
Karya Terjemahan:
(1). Suasana Bergema (kumpulan cerpen). 1957. Jakarta : Balai Pustaka.
(2). Peluru dan Asap (kumpulan cerpen). 1967. Bandung : Alma’arif.
(3). Genta Daerah Wadi (kumpulan cerpen). 1967. Singapura : Pustaka Nasional.
(4). Kisah-Kisah Mesir (kumpulan cerpen). 1977. Jakarta : Pustaka Jaya.
(5). Di bawah Jembatan Gantung (kumpulan cerpen). 1983. Jakarta: Pustaka Firdaus.
(6). Lampu Minyak Ibu Hasyirn. 1984.
(7). Hari-Hari Berlalu Toha Husaian. 1985. Jakarta : Pustaka Jaya.
(8) Kisah-Kisah Empat Negara. 1982. Jakarta: Pustaka Jaya.
 
Karya Lain:
(1). “Iqbal, Quran dan Sastra Islam”. Pelita. 1937.
(2). “Sandiwara dan Film”. Mimbar Indonesia.1953.
(3). “Seorang Penerjemah Bukan Sekedar Menyalin Kata-Kata”. Haluan.1975.
(4). “Menulis Sejarah Filsafat”. Kompas.1978.
(5). “Yang Mapan, yang Absurd, yang Mbeling, Biar Mereka Bicara”. Kompas. 1981.
(6). “Kutub-Kutub Sastra Sufi I”. Berita Buana. 1986.
 
Pembicaraan Karya:
(1). “Hari Masih Panjang Ali Audah” oleh Martojo. Bintang Timur. 1963.
(2). “Ali Audah Memotret Kemiskinan dan Kemuraman” oleh Yakob Sumardja. Pikiran Rakyat. 1975.
(3). “Tema Bukan Utopia .Talare Terbuka, Novel Ali Audah” oleh Yakob Sumardjo. Pikiran    Rakyat. 1976.
(4). “Icih Ali Audah” oleh Korrie Layun Rampart. Berita Buana.1980.

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/ali-audah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah