Jumat, 23 Oktober 2020

Umbu Landu Paranggi, Pioner Sastra Bali

Regenerasi Sastrawan Berjalan Alami

Umbu Landu Paranggi orasi budaya Jatijagat Kampung Puisi (JKP)

Editor: Ali Mustofa

Radar Bali JP, 10 Jan 2019

Perkembangan dunia sastra di Bali tetap menggeliat. Selalu ada bibit baru bermunculan. Tak hanya Denpasar sebagai ibu kota provinsi, namun juga menyeluruh di hampir semua daerah di Bali, meski tidak semasif Denpasar.

Secara umum kesusasteraan di Bali menurut Wayan “Jengki” Sunarta, terbagi dua. Sebelum masa Umbu Landu Paranggi dan setelahnya.

Kedatangan Umbu Landu Paranggi ke Bali di tahun 1978, kata salah satu sastrawan yang malang melintang di dunia sastra, ini memberi warna tersendiri.

Namun, jauh sebelum itu, sejatinya geliat sastra di Bali juga sudah berkembang. “Tapi, lebih bergeliat memang saat zaman Umbu. Terlebih setelah memegang rubrik budaya di harian media lokal Bali,” jelasnya.

Dari rubrik itu, konsen Umbu untuk menggeliatkan dunia sastra difokuskan untuk menggodok benih-benih muda untuk muncul ke permukaan.

Bahkan, kata Jengki, terjadi surplus hingga saat ini. “Dari berbagai even hingga menggelar apresiasi sastra hingga turun ke sekolah-sekolah untuk mencari bibit baru di kalangan remaja,” kata pria asal Denpasar ini.

Selain dunia puisi, novel dan cerita pendek (cerpen) juga bermunculan di Bali. Namun, kata dia, bisa dihitung dengan jari.

Puisi jadi kekuatan sastra di Bali. Nama-nama seperti Cok Sawitri, Oka Rusmini, Gede Ariana, Tan Lioe Ie termasuk ia sendiri, telah turut membawa sastra Bali menggaung.

Banyak sanggar bermunculan, salah satunya Sanggar Minum Kopi (SMK) yang digagas beberapa nama penting tersebut, hingga lahirnya banyak sanggar-sanggar baru.

“Regenerasi jalan terus tidak pernah putus. Banyak sekali seperti di bawahku ada Warih Wicaksana. Hingga akhirnya proses seleksi alam yang membuat beberapa orang bisa bertahan dalam kondisi saat ini,” terangnya.

Bali bahkan menjadi salah satu barometer bagi dunia seni puisi di Indonesia. Sastrawan-sastrawan Bali kerap terlibat dalam acara sastra nasional maupun internasional.

“Banyak juga yang menerima penghargaan internasional. Seperti Oka Rusmini salah satunya yang meraih SEA Awards di Thailand. Karya sastrawan Bali banyak dimuat di media-media nasional,” kata Jengki.

Gerakan literasi, termasuk dalam kesusastraan juga tumbuh, seiring banyaknya pementasan yang digelar di beberapa daerah.

Selain Denpasar ada juga Buleleng dan Jembrana yang tetap bergelit. Di Buleleng, kini juga muncul komunitas literasi, termasuk sastra, melalui Made Adnyana “Ole”. Sedangkan di Jembrana, ada Nanoq da Kansas.

Adnyana Ole membenarkan hal tersebut. Lewat komunitas kecil bernama Mahima, ia dan sang istri Sonia Piscayanti, seorang dosen Sastra Inggris di Undiksha, memperpanjang napas dunia sastra di Bali Utara.

Kata Ole, di Bali Utara sendiri jauh sebelum ini, dunia sastra cukup menggeliat. Karena sempat didaulat sebagai Ibu Kota Bali di era kolonial dulu.

Beberapa nama sastrawan ternama nasional seperti AA Panji Tisna. “Selain Panji Tisna sebenarnya banyak lagi. Cuma karena saat itu kejadian Gestok di tahun 1965 banyak yang menghilang.

Tapi, nama-nama yang cukup tenar seperti Oka Sukanta, Gede Darna. Pergaulan intelektual di Singaraja memang bergeliat seperti kelompok Bali Adnyana dan lainnya,” beber Ole.

Sekadar diketahui, di era sebelum kemerdekaan, Bali Utara juga pernah lahir pertarungan wacana melalui media massa, antara kelompok Bali Adnyana dan Surya Kanta.

Yang satu mempertahankan kekastaan, yang satu membawa misi kesetaraan. Menurut Ole, banyak juga sastrawan nasional yang berlabuh di Singaraja di tahun 1980-an.

Seperti Sunaryono Basuki KS yang juga menjadi dosen Undiksha. Ada pula Hardiman yang lebih dikenal sebagai pelukis namun juga kerap melahirkan karya tulisnya.

“Pada era tahun 2000-an ke atas sempat mengalami masa jeda, beberapa tahun. Di sinilah saya mencoba melanjutkan,” jelas pria asal Banjar Ole, Marga, Tabanan ini.

Ole mengakui, sejak ia bergaul di Denpasar pelaku-pelaku sastra dari Buleleng memang memiliki kreativitas yang berbeda dari daerah lainnya.

Ini tidak terlepas dari predikat Singaraja sebagai Kota Pendidikan. Di Kampus Undiksha sendiri memiliki Fakultas Sastra.

“Nah di Mahima ini lebih mengakomodasi kelompok pergaulan. Jadi menjadi wadah untuk kumpul, diskusi tentang dunia sastra. Tidak hanya sekadar teknik menulis, diksi dan lainnya.

Tapi di luar itu, seperti mengenalkan tokoh sastra dan berbincang ringan. Jadi memberikan ruang ekspresi apa yang tidak didapat di bangku kuliah,” tandasnya. (rb/zul/mus/JPR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah