Rabu, 14 Juli 2021

Aristoteles dan Para Pemikir Busuk

Djoko Pitono *
jawapos.com
 
Politics and the fate of mankind are shaped by men without ideals and without greatness. Men who have greatness within them don’t in for politics. Albert Camus (1913-1960)
 
Politik itu kotor, kata Albert Camus, pengarang Prancis pemenang Hadiah Nobel Sastra 1957. Politik dan nasib umat manusia, katanya, dibentuk oleh orang-orang tanpa idealisme dan tanpa kehebatan (kearifan). Orang-orang yang memiliki kehebatan tidak mau terjun ke politik.
 
Buku ini rasanya terbit di saat yang tepat. Di tengah iklim politik yang carut-marut dan penuh pesimisme, buku ini jelas relevan. Setidaknya kita bisa lebih positif dalam memandang dunia politik. Ketidakacuhan seorang warga pada masalah politik sebenarnya merugikan dirinya sendiri. Seperti dikatakan Plato, salah satu hukuman karena menolak berpartisipasi dalam politik adalah Anda akhirnya akan diperintah oleh orang-orang yang lebih bodoh dari Anda.
 
Masalah ini pula yang digarisbawahi Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memberikan pengantar buku ini. Ia mengatakan, buku ini dapat memberikan pelajaran politik pada para politisi baru yang belum memiliki wawasan dan pendidikan politik. Terkadang, mereka berpikir pendek dan mempraktikkan politik uang, dagang sapi, dan konsesi politik yang membebani rakyat.
 
Tetapi, memang, membaca buku ini seseorang bisa langsung diliputi pertanyaan, seperti yang dirasakan KH Mustofa Bisri (Gus Mus). ”Mengapa 39? Mengapa Ibnu Khaldun masuk dan Imam Mawardi tidak? Mengapa Arief Budiman masuk dan Ir Soekarno tidak?” kata Gus Mus. Pertanyaan itu dijawab sendiri oleh Gus Mus, ”Subjektivitas penulisnya – ketertarikannya, perhatiannya, dan sudut pandangnya -ikut menentukan.”
 
Apa yang dikatakan Gus Mus memang benar belaka. Subjektivitas penulis memang sangat menentukan pilihan. Dari soal ”Arief Budiman dan Ir Soekarno” saja banyak orang bisa marah dan menyebut penulis buku ini na?f. Namun, seperti dikatakan Gus Mus, bagaimana pun upaya penulis untuk membantu kita mengenal tokoh-tokoh sosial-politik dunia perlu dihargai.
 
Bagi mereka yang memiliki kemampuan bahasa Inggris bagus dan terbiasa belajar dengan internet, informasi yang lebih luas dan lengkap memang dapat diperoleh dengan mudah. Keunggulannya, informasi tokoh-tokoh dalam buku ini sudah tersusun sistematis, terlepas dari subjektivitas penulisnya dalam memilih tokoh-tokoh yang ditampilkan.
 
Socrates hingga Obama
 
Dari 39 tokoh yang ditampilkan, sebagian besar nama-nama yang sudah sangat popular. Diawali dengan Socrates dan Plato, penulis menderetkan nama-nama seperti Aristoteles, Ibnu Khaldun, Niccolo Machiavelli, Rene Descartes, John Locke, Karl Marx, Martin Heidegger, Jean-Paul Sartre, Albert Camus, Emile Durkheim, Samuel P. Huntington, Francis Fukuyama, Arief Budiman, dan Barack Obama.
 
Socrates ditempatkan di nomor pertama, mungkin karena ia memang tokoh dan pemikir generasi pertama dari tiga ahli pemikiran filsafat besar dari Yunani, yakni Socrates, Plato, dan Aristoteles. Ia juga figur tradisi filsafat Barat yang paling penting. Sumbangan pemikirannya yang dinilai paling besar adalah metode penyelidikannya, yaitu metode elenchus, untuk menguji konsep moral utama. Oleh karena itulah ia disebut sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral.
 
Pemilihan Ibnu Khaldun di tengah belantara para pemikir Barat rasanya sangat menarik. Tetapi rasanya juga tidak mengada-ada. Dari apa yang disampaikan Ibnu Khaldun (1332 M-1406 M), kita akan tahu bahwa Islam mungkin sekali merupakan agama yang paling kaya dengan pemikiran politik. Seperti dijabarkan Antony Black, pemikiran politik Islam tergelar panjang dari masalah etika politik, filsafat politik, agama, hukum hingga tata negara. Antony Black juga mengatakan, pemikiran politik Islam dipengaruhi pemikiran politik Plato, Aristoteles, dan Iran kuno.
 
Lalu ada tokoh Niccolo Machiavelli (1469-1527), yang sering disalahmengerti sebagai tokoh yang ”busuk”. Padahal, Machiavelli hanyalah seorang diplomat yang mendasarkan pemikirannya pada kebutuhan praktis. Namun, memang, pandangan-pandangannya sering menciptakan kesan provokatif ke arah ”segala cara” bagi penguasa. Dalam karyanya Il Principe, misalnya, ia mengatakan bahwa penguasa harus mampu bermain serbabisa, baik sebagai manusia maupun binatang buas. Seorang penguasa ibaratnya harus bisa mencontoh rubah yang cerdik dan singa yang perkasa; karena singa tak lepas dari jerat, sementara rubah tak dapat lolos dari serigala. Jadi, penguasa harus menjadi rubah untuk mengenali jerat dan menjadi singa untuk menakut-nakuti serigala.
 
Siapa pula tak kenal Karl Marx (1818-1883)? Pemikir besar ini begitu populer, selain juga dikesankan sebagai ”pemikir busuk” sepanjang sejarah. Inilah tokoh yang pemikirannya ”membelah dunia” jadi dua. Karya-karya Marx dibakar dan dilarang di banyak negara. Selama puluhan tahun, terutama di abad ke-20, berbagai negara di Eropa, Afrika, Asia, hingga Amerika Latin, terbelah dua karena dilanda perang dan permusuhan bangsa sendiri. Ratusan juta orang tewas.
 
Dan Barack Obama? Orang banyak menyebut, pemikiran dan tindakan politik Obama bisa disebut sebagai praktik politik multikultural. Hal itu karena terkait dengan latar belakang keluarga dan bagaimana cara interaksi sosial dan tindakan politiknya sehingga dapat merangkul semua kalangan, ras, etnis, dan bahkan dunia.
 
Sebuah buku yang cukup melelahkan karena tebal (447 halaman). Tetapi, buku ini pantas dimiliki pejabat, politisi, dan kalangan profesional lain.
 
Judul Buku: 39 Tokoh Sosiologi Politik
Penulis: Choirul Mahfud
Penerbit: Jaring Pena, Surabaya
Cetakan: Pertama, 2009
Tebal : xxx + 447 halaman

*) Jurnalis dan editor buku. http://sastra-indonesia.com/2009/05/aristoteles-dan-para-pemikir-busuk/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah