Kamis, 01 Juli 2021

BALADA SUMINTEN ‘KEDANAN’

Nurel Javissyarqi
https://pustakapujangga.com/2021/01/the-ballad-of-sumintens-madness/
 
I
Raden Mas Subroto bersemedi
menghadap Sang Hyang Widhi;
Dia lama bertapa brata asmara
demi Suminten jadi kekasihnya
-hingga akhir hayatnya.
 
Di kaki bukit Jaran Dawuk
menggumuli alam semesta;
setiap tarikan nafasnya udara,
suaranya pelan menggerombol
seawan berpindah ditarik angin…
hawa dalam dirinya membumbung
bagai uap air direbus sampai tua.
 
Bebutiran embun air matanya
tebing nan menjulang tekadnya,
untaian rambut sehitam anggur
tergerak sesungai malam-malam,
se-krentek batinnya berderit-derit
senyanyian bambu merintih perih.
 
II
Putra Adipati Trenggalek Brotokusumo
selalu merapalkan mantra-mantra puja,
hasratnya leburkan diri dengan bukit purba
letak Sang Resi mensucikan diri dari dunia.
 
Raganya bersila
jiwanya mengelilingi pebukitan cinta
menelusup
antara celah rerimbun dedaunan,
pepohonan.
 
Kadang sukmanya menjelma burung
pula memasuki jasad turangga terlunta,
yang memekik sebelum melesat
ke tlatah tak terjamah manusia.
 
Waktu-waktu menghitam berputar cepat,
separas bumi panas rindu menggelinding,
memecah sisi-sisi keangkuhan, ketamakan.
 
III
Kegetiran membaca takdir
laksana kayu muda disayat
mengeluarkan getah merah.
 
Meski hatam lakon kan menimpa
tetap tergetar sendi keimanannya.
Semua sudah tergariskan,…
“Wahyaning wahyu
tumelung, tulus tan kena tinegor,”
ungkap Raden Ngabehi Ronggowarsito
di dalam Seratnya, Wirid Hidayat Jati.
 
Jauh, jauh sebelum para pujangga
mencium kabar berita nan
tak pernah habis dipunggah,
alam terbaluti kerahasiaan-Nya,
memantul-mantul antara air-udara.
 
Kerling bola-bola matanya jadi tanda
krenyutan hati membawakan nasibnya
terpahat di angkasa secetakan nyata,
tinta hitam mengalir-melimpah
keluar-masuk mewedarkan setia
pada ruang-waktu paling suwong
bak menabuh bedug tak mengena.
 
IV
Subroto menarik nafas panjang,
merambati gulungan rahmat-Nya
melewati jari-jemari perasaannya.
 
Makin tebal keyakinan
kian mantab hajadnya
menyatukan pribadi…
dibaluti bukit Jaran Dawuk
oleh ruh Resi ber-manah suci
demi lestari kasih sayangnya.
 
Tiada kata-kata goyah,
tiada keraguan menggetarkannya,
“Jadilah, maka Jadilah” legenda.
 
Kemudian Suminten tersentak dari tidurnya,
deladapan cari air kendi tak pada tempatnya,
haus paling ganjil, sedahaga perihal muskil.
 
Ia sesenggukan menyesali: “Kenapa dirinya dilahirkan?
Dan untuk apa beribadah?” Ketika semua hancur sia-sia?!
 
V
Sum… Sum… Anak panah
wus sumingkir songko busure,
sego wus dadi bubur jarene.
 
Suminten gusar atas pilihan keliru
Guno Seco, Lurah Siman, bapaknya,
mulai sadari perasaan malu memberat,
wajahnya mendung menggelantung
walau sudah ikhlaskan kehendak-Nya.
 
Kerelaan Subroto bagai tali-temali lencurangan
diputar-putar gayuhan merindu berpuluh tahun,
meluncur sejauh daya kangen merambati tubuh.
 
Kini, Raden Mas Subroto menjelma awan, atau
abu kayungyung tersebar di setiap jalan dilalui,
Subroto mewujud kekisah tiada lekang jaman
pada desa-desa di mana Suminten melangkah.
 
VI
Suminten
yang dulunya lemah lembut
sekarang binal tak ketulungan,
orang tuanya saling menyalahkan,
ia jadi tak krasan menyimpan rasa.
 
Dahulu berpakaian sederhana
kini separas wanita penggoda,
lelirikan matanya seelang lapar
kepak sayap mendekati bahaya.
 
Api pernah dinyalakan Subroto
berkobar-kobar di dadanya,
bertahun-tahun tiada nyaman
meski berkali-kali dekati diri
kepada Sang Yang Kuasa;
seakan ditampik doa-doanya.
 
Bajunya disobek-sobek sendiri,
jiwanya berkelana cari pegangan,
orang tuanya tak mengenali lagi
gelagat yang tengah terjadi,
seluruh keluarganya pasrah
atas putusan secepat-cepatnya.
 
VII
Subroto menjelma gemawan menawan
Suminten tak tahu kemana arah tujuan,
seumpama berbakti sudah dilaksanakan
dirinya tinggal sisa-sisa penantian.
 
Lantas awan mengguntur
hujan deras ciutkan nyali,
kepada pilihan-pilihan keliru,
bukit Jaran Dawuk bergetar
sebagian rompal batuannya.
 
Kumandang lagu merdu tidak terdengar kembali
mimpi-mimpi tak tertangkap kluwung siang hari
dikarena hatinya terlepas mengikuti kekasihnya.
 
Ini lama kejadiannya
seberat penghambaan Subroto satu-satunya
dan Suminten kedanan kenyataan mengena,
walau dulunya setegar perempuan perkasa.
 
Buah mengkudu jatuh memburaikan bebijian
juluran daun sere sedap ingatkan masa silam,
semua lenyap sejanur-janur mulai menua
atau tidak lagi tumbuh di depan rumahnya.
 
9/10/2012 Ponorogo – 16/2/2013 Lamongan.

http://sastra-indonesia.com/2017/09/balada-suminten-kedanan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah