Selasa, 20 Juli 2021

Orang-orang Ilham dari Surga, Hadiah Nobel Sepanjang Masa

Hario Pamungkas
 
Setiap tahun hadiah Nobel (Nobel Price) selalu diumumkan oleh Nobel Foundation yang didirikan pada 29 Juni 1900. Nobel Foundation didirikan untuk mengenang jasa seorang pengusaha dan ilmuwan terkenal yang meninggal pada 10 Desember 1896 bernama Alfred Nobel di Stockholm, Swedia.
 
Nobel Prize diberikan kepada pemenang berdasarkan pengelompokan profesi atau keahlian masing-masing, atau bidang-bidang yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan/ science; matematika, kimia, biology, fisika, dan juga bidang lain seperti kedokteran, perdamaian, Ekonomi, dan Sastra.
 
Sampai detik ini tidak ada penghargaan yang lebih bergengsi yang diakui masyarakat International kecuali Nobel Prize. Kenapa demikian, karena Yayasan Nobel Prize yang dibawah pengawasan Royal Swedish, beranggotakan lebih dari 420 orang dari Royal Swedish Academy of Science, Nobel Assembly of Karolinska Institutet, dan Swedish Academy. Lembaga ini sangat professional dalam management asset baik keilmuwan maupun kelembagaan, disamping tentunya support dari banyak negara besar seperti Amerika, Japan (Japan Prize and Kyoto Prize), Balzan Foundation (Switzerland), dan masih banyak lagi donatur lainnya.
 
Di dalam sejarahnya yang lebih hanya tokoh dan ilmuwan terhebat di bidang ilmunya mendapat Nobel Prize ; Mari Curie (1911,kimia), Nelson Mandela (2000, Perdamaian), Ernest Miller Hemingway (1954, Sastra), Albert Enstein (1921, Fisika), Sir Alexander Fleming (1945, Medical), Oliver E. Wiliamson (2009, Ekonomi).
***
 
Rasullulah SAW adalah tokoh sepanjang jaman, yang memberikan inspirasi dalam kehidupan manusia, dicintai umatnya dari masa ke masa, peletak dasar-dasar nilai universal peradaban manusia (baca Islam) di tengah masyarakat Jahilliyah; masyarakat yang jauh lebih liar dari barbar, penjunjung tinggi hak-hak asazi manusia, menjunjung tinggi hak asazi perempuan, perlindungan anak-anak, menetapkan dasar-dasar ekonomi kerakyatan, persamaan derajat manusia di muka bumi, pembela perdamaian dari masa ke masa, tokoh pendidikan yang teruji, penasehat kesehatan sepanjang jaman, pelopor nilai-nilai kejujuran, tokoh yang paling cerdas sepanjang masa, kepala negara/ pemerintahan yang paling sederhana, paling pemaaf, paling dermawan, politikus yang paling berakhlak mulia, dan seterusnya. Di dalam QS 33 Al Ahzab 21, Allah berfirman yang artinya:
 
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullullah itu suri tauladan (Uswatun Hasanah) yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
 
Uswatun Hasanah itulah sebutan atas gelar dari Allah untuk Rasullullah Muhammad SAW yang telah menuntun manusia sejak diutus sebagai Utusan/Rasul sampai sepanjang jaman. Tentu saja gelar ini bukan hanya layak disandang Rasullullah, tetapi gelar ini menjadai titik tolak setiap muslim dalam bercermin dan mencontoh, untuk menentukan sikap hidup nyata dalam beraktivitas sebagai apapun di muka bumi ini. Setiap muslim merupakan pemimpin dalam kehidupannya, sebagai kepala rumah tangga, karyawan, pegawai negeri, guru, pejabat di pemerintahan, pengusaha, atau sebagai apapun.
***
 
Kembali pada gelar pemenang hadiah Nobel (Nobel Prize) yang sangat sulit diraih oleh manusia di dalam mencapai puncak karir, siapapun akan bangga dengan raihan prestasi Nobel Prize. Sebuah pengakuan gelar tertinggi masyarakat international, dan sangat jarang orang dapat mendapatkannya, mungkin hanya 5-7 orang dalam setiap tahun .
 
Tahukah kita bahwa ada gelar yang jauh lebih prestius yang ada yang justru dapat dinikmati orang yang jumlahnya jauh lebih banyak di muka bumi ini. “Teristimewa lagi nilai gelar ini tidak bisa ditukar dengan gelar pemenang Nobel bahkan pemenang Nobel berturut-turut sepanjang masa sekalipun. Kenapa begitu?”
 
Gelar ini diinspirasikan dari surga, melalui hasil karya Sang utusan Allah SWT yakni Rasullullah Muhammad SAW, sang Uswatun Hasanah kepada seluruh umat manusia /Rahmatan lil aalamin, yaitu gelar untuk manusia-manusia yang berhasil berperang melawan nafsu, sang “Muttaqiin” (orang yang bertaqwa) . Gelar ini diperoleh dengan berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan dengan penuh ikhlas dan anugerah datangnya malam Lailatul Qadar, malam yang lebih mulia dari seribu bulan (83 tahun).
 
Orang-orang yang sukses mencapai gelar ini adalah yang telah berjuang mengalahkan hawa nafsunya, untuk tunduk pada perintah Allah Sang Pencipta Alam Semesta, dan telah menunjukkan penghambaan yang sangat tinggi, tidak menghiraukan lapar dahaga, keinginan apapun yang tidak diperbolehkan selama berpuasa, bahkan untuk berpikir negative walau hanya selintas, luar biasa hebatnya!!! Pantaskah gelar yang didapat ini melebihi Nobel Prize. “Kenapa tidak?” dengan menyandang gelar manusia taqwa, maka akan berhak mendapatkan hadiah yang tak ternilai harganya, dan diberikan jaminan kebahagiaan dunia dan akherat yang abadi berupa Jannah. “Surga yang kenikmatannya belum pernah terlintas dalam pikiran dan belum pernah terucap dalam kata-kata”. Adakah penghargaan dalam ajang apapun di jagat raya yang memberikan seperti itu? Jelas tidak ada !!!
 
Maka menjadi jelaslah uraian di atas bahwa Rasullulah memainkan peranan yang sentral bagi penataan peradaban dunia, dimana manusia dituntun menjadi pribadi Alkhlaqul Karimah/Berbudi pekerti yang luhur, yang menegakkan keadilan dengan tidak pandang bulu, menolong sesama atas dasar cinta kasih, terlebih lagi sebagai khalifah yang lurus di muka bumi. Karakter ini hanya dimiliki oleh hamba-hamba Allah yang telah berhasil membuang jauh-jauh rasa ego yang sangat kuat menghunjam dalam diri masing-masing.
 
Berbahagialah saudara-saudara yang telah berjuang mengalahkan hawa nafsunya, dan kembali kepada Sang Khaliq dengan penuh kemenangan di Hari Iedul Fitri, Taqaballallahu minna wa minkum, Taqabbal Ya Kariim.
***

http://sastra-indonesia.com/2010/10/orang-orang-ilham-dari-surga-hadiah-nobel-sepanjang-masa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah