Selasa, 20 Juli 2021

Rafika

Arie MP Tamba
jurnalnasional.com
 
Rafika adalah tipikal jalinan cerita dan teknik penggarapan sinetron-sinetron kita. Di dalamnya ada kisah balas dendam seorang pria (Abadi/Fadli) terhadap pria (Gunawan/Mathias Muchus) yang dianggap merebut calon istrinya, meskipun yang terjadi sebenarnya adalah perjodohan yang dipaksakan.
 
Gunawan mendapatkan seorang istri yang dicintainya, dan tidak mengetahui bahwa sang istri sebelumnya sudah disukai Abadi. Karena kecewa, Abadi kemudian menghancurkan bisnis Gunawan, mencelakakannya, yang memakan korban kematian istrinya, dan membuat Gunawan masuk penjara karena tuduhan membunuh istri.
 
Lalu permusuhan dan balas dendam ternyata belum selesai, tapi berlanjut ke keturunan. Agak mengada-ngada (ini juga ciri khas sinetron kita), Abadi ingin menolong putranya (Ruby/Wingki Wirawan) yang baru saja bercerai dengan mencarikannya seorang istri baru (Rafika/Carissa Putri). Digambarkan: Ruby sudah kehilangan kepercayaan kepada wanita. Dan menurut Abadi, Rafika adalah wanita kuat dan baik hati yang akan dapat menyembuhkan Ruby.
 
Dan ajaib, plot cerita sedemikian bermurah hati, atau dibuat demikian gampang. Ibu angkat Rafika yang penjudi (Andari/Debby Sahertian), bersedia menjual Rafika (Carissa Putri) seharga 300 juta rupiah kepada Abadi. Rafika pun mengorbankan cinta pertamanya bersama Elang (Aditya Hertavi) demi sebuah perkawinan jual beli.
 
Dan yang terjadi sungguh mengejutkan: Rafika begitu mudahnya melupakan cinta pertamanya, dan menerima posisi sebagai istri yang dibeli, tapi kemudian langsung menghormati sang suami; meski berbagai teror dari ipar dan mertua terus menjadi siksaan baginya. Rafika, seperti harapan Abadi, memang seorang wanita yang kuat, tapi agak susah dipertanggungjawabkan sebagai karakter. Kecuali ia sedikit bodoh dan hanya bertugas untuk menangis di setiap episode!
 
Begitulah kisah awal Rafika, yang kemudian dilanjutkan dengan jejalan teror, konflik, hasutan, jual-beli yang berulang, caci-maki, fitnah, dusta, pura-pura baik, serapah, bersanding dengan tangisan, air mata, air mata, dan maaf: berkali-kali menyajikan kebodohan karakter cerita seolah kejujuran, dan melapisi kelemahan karakter cerita dengan keculasan atau kejahatan!
 
Pembebalan penonton! Itulah ungkapan kemarahan yang disampaikan pengamat film dan sinetron Indonesia, N Syamsuddin Ch Haesy, di harian ini (Jurnal Nasional, 8 Februari 2009), tentang gaya sinetron model Rafika ini. Haesy menyebutkan dua judul sinetron: Cinta Fitri dan Cucu Menantu, sebagai contoh pembebalan penonton tersebut. Dua judul sinetron saja, dari belasan sinetron lain yang mendapatkan jam tayang istimewa di berbagai channel televisi swasta kita, seperti halnya Rafika.
 
Namun pembebalan penonton ini sebenarnya sudah berlangsung lama, sejak televisi kita dengan gembira memasarkan Dynasty dari Amerika dan Return to Eden dari Australia puluhan tahun silam. Dua tayangan sinetron global yang laku di berbagai negara itu, bahkan secara langsung pernah dianggap menghidupkan lagi pertelevisian dunia, yang sempat mengalami penjenuhan karena ditinggalkan pemirsa.
 
Setelah Dynasty dan Return to Eden, tidak lama kemudian, berbagai channel televisi kita pun diramaikan oleh telenovela dari Amerika Latin, yang juga menjual resep cerita dan teknik penggarapan sama. Air mata, konflik mengada-ngada, karakter ringan, cerita tak terduga dan menguras perhatian, bersama tumpukan close-up wajah-wajah cantik, tampan, yang tersenyum, meringis, mencaci, dan menangis. Nama-nama Maria Marcedes, Rosalinda, dll, sempat mengangkasa di gelombang pertelevisian kita.
 
Setelah itu, barulah para pengusaha sinetron Indonesia mendapatkan contoh barang yang bisa direproduksi dengan mudah, murah, cepat, namun sangat laku. Maka, kita pun pernah mendengar bagaimana sinetron Tersanjung sampai tujuh edisi tayang. Bila satu edisi terdiri dari 50-an episode, maka tujuh edisi tayang berarti sampai 350-an episode. Tujuh tahun!
 
Tentu saja ini menjadi lahan bisnis menjanjikan bagi para produser, sutradara, aktris, dan berbagai item produksi lainnya, seperti industri kaset, pakaian, gadget, iklan, majalah, dll. Belum lagi promosi yang menggerakkan hampir semua lini: below the line (pendukung: poster, spanduk, dll) dan above the line (utama: majalah, televisi, dll). Bidang-bidang bisnis yang akhir-akhir ini, dimasukkan sebagai bagian dari industri kreatif.
 
Namun, pertanyaan dan tantangan yang kemudian mengejar adalah, apa yang digelisahkan Haesy. Ketika kita ingin mengembangkan industri kreatif secara maksimal, tidak layakkah kita mengkritisi risiko-risiko pembebalan yang dibawanya?
***

http://sastra-indonesia.com/2009/03/rafika/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah