Jumat, 30 Agustus 2019

Misteri di Ujung Alam Semesta

Judul Buku : Membaca Pikiran Tuhan
Judul Asli : The Mind of God: The Scientific for a Rational World
Penulis : Paul Davies
Penerjemah : Drs. Hamzah, MA.
Penerbit : Pustaka Pelajar, Jogjakarta, Oktober 2002
Tebal : xviii + 402 halaman
Peresensi : Marulam Tumanggor
http://www2.kompas.com

SIAPAKAH kita sehingga mampu memahami pikiran Tuhan? Siapa atau teori mana yang dapat membatasi (kehendak) Tuhan? Tidakkah rasa ingin tahu (curiosity) manusia yang mendamba membaca pikiran-Nya merupakan ilusi atau fatamorgana yang menyesatkan? Rentetan pertanyaan seperti inilah yang wajar merebak ke permukaan kala kita membaca judul buku yang sangat kontroversial dan provokatif ini.

ADALAH empu fisika Albert Einstein yang pertama memicu kontroversi ketika berkata, "Saya ingin tahu bagaimana Tuhan menciptakan jagat raya ini. Saya tidak tertarik pada fenomena ini atau itu, dalam spektrum unsur ini atau itu. Saya ingin tahu pikiran-pikiran-Nya, sedangkan sisanya adalah (sekadar) perinciannya."

Selanjutnya, mahafisikawan Inggris, Stephen Hawking, menutup masterpiece-nya A Brief History of Time (1988) dengan pernyataan yang mengundang polemik yakni, "Bagaimanapun, jika kita menemukan suatu teori yang lengkap, pada waktunya teori itu harus dapat dipahami semua orang?. Lalu kita semua? akan mampu mengambil bagian dalam diskusi mengenai mengapa kita dan alam semesta ini ada. Jika kita mendapatkan jawaban atas pertanyaan ini, itulah kemenangan penghabisan rasio manusia karena kemudian kita tahu pikiran Tuhan."

Pencarian sebuah teori lengkap atau cawan suci (holy grail) dalam sains, yang lebih populer dengan sebutan Theory of Everything (TOE)-sebagaimana diimpikan Einstein dan Hawking-mengutip Nobelis Fisika (1969), Murray Gell-Mann, merupakan "petualangan terbesar dan paling gigih dalam sejarah umat manusia". TOE diyakini sebagian ilmuwan akan mendeskripsikan eksistensi alam semesta dan segenap peristiwa di dalamnya secara sempurna.

Akan tetapi, apakah TOE hanyalah sebuah gagasan yang tidak masuk akal? Seandainya TOE memang ada dan berhasil ditemukan, apakah ia akan membatasi pilihan Tuhan? Bisakah kita pada akhirnya memahami pikiran-Nya lewat TOE? Inilah antara lain dari rangkaian pertanyaan besar yang menjadi pergulatan Paul Davies, seorang fisikawan genius terkenal dari Inggris.

"ADAKAH peristiwa penciptaan?" Merupakan pertanyaan esensial nan eksotis yang langsung berkaitan dengan pembicaraan mengenai (pikiran) Tuhan. Paul menguraikan bagaimana pertanyaan tua ini telah menggiring para ilmuwan untuk menelurkan berbagai konsep/teori, antara lain penciptaan dari ketiadaan (creatio ex nihilo), permulaan waktu, dunia siklis, penciptaan terus-menerus, dentuman besar, penciptaan tanpa penciptaan, dan alam semesta ibu dan alam semesta bayi, serta usulan alam semesta tanpa tapal batas.

Dengan brilian Davies mengeksplorasi hakikat hidup dan kesadaran, asal-usul dan makna hukum alam, alam semesta sebagai semacam komputer raksasa, rahasia matematis, jagat raya yang bersifat rasional atau dapat dipahami, dan lain-lain. Ia memperlihatkan bagaimana sebagian konsep/teori runtuh dan mengelaborasi kelebihan dan catat yang inheren pada teori yang masih bertahan.

Teori dentuman besar (big bang theory) misalnya-yang diterima oleh sebagian besar kosmolog-menyatakan alam semesta berawal dari suatu keadaan dengan kerapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tidak terhingga (singularitas), meledak dan memuai (berekspansi) hingga menjadi seperti jagat raya yang kita saksikan. Sayangnya, keberadaan singularitas mengimplikasikan runtuhnya hukum-hukum fisika pada awal jagat raya.

Akibatnya, kita tidak dapat menduga bagaimana jagat raya dimulai. Kendati begitu, orang masih dapat berargumen bahwa Tuhan memiliki kebebasan penuh untuk memilih apa yang akan terjadi dan bagaimana jagat raya berawal.

Sementara itu, proposal alam semesta tanpa tapal batas (no-boundary state), yang diajukan Hawking dan Hartle (1983), menyatakan bahwa kondisi alam semesta ialah bahwa ia tidak memiliki tapal batas. Usulan ini menghapuskan adanya singularitas. Implikasinya bagi teologi sangat mendalam.

Mengutip Hawking, "Sepanjang alam semesta memiliki permulaan, kita dapat menduga ia memiliki Pencipta. Tetapi, jika alam semesta benar-benar mandiri (self-contained), tidak memiliki tepi atau tapal batas, ia tidak akan memiliki permulaan dan tidak juga akhir: ia ada secara sederhana. Lalu, mana tempat bagi Pencipta?" (hal 92)

Terhadap pertanyaan ini, tanggapan Don Page, guru besar fisika dari Universitas Alberta, Kanada, patut kita renungkan, "Tuhan mencipta dan memelihara alam semesta bukan hanya pada saat awalnya saja. Apakah alam semesta mempunyai awal atau tidak, tak ada sangkut pautnya dengan pertanyaan mengenai penciptaannya."

Tepat seperti pertanyaan apakah garis yang digambar seorang pelukis mempunyai awal dan akhir ataukah membentuk suatu lingkaran yang tidak berujung, tidak ada sangkut pautnya dengan pertanyaan mengenai dilukisnya garis itu. Tuhan yang berada di luar alam semesta dan di luar waktu tidak akan memerlukan suatu "awal" supaya dapat mencipta, namun Ia masih dapat memandangi kita dari suatu titik dalam waktu "nyata" sehingga membuat kita menyangka seolah-olah ada "awal" itu (Kitty, 1995).

BUKU ini merepresentasikan keyakinan instingtif Davies bahwa mungkin mustahil Homo sapiens tua untuk "meraih dasar segala sesuatu". Boleh jadi selalu ada semacam "misteri di ujung alam semesta" karena itu pertanyaan-pertanyaan tertinggi (ultimate) akan selalu ada melampaui lingkup sains. Dengan begitu, memahami pikiran Tuhan secara tuntas lewat sains atau TOE (kelihatannya) adalah suatu absurditas.

Mengapa demikian? Soalnya, ada beberapa rintangan yang tidak terjembatani dalam menemukan TOE. Bahkan, jika TOE memang ada, selalu ada faktor esensial yang bersifat membatasi kita dalam memahami realitas secara tuntas, seperti teorema Godel dan asas ketidakpastian Heisenberg (uncertainty principle).

Teorema Godel, contohnya, mengingatkan kita bahwa metode aksiomatik dalam menciptakan deduksi-deduksi logis dari asumsi-asumsi yang ada tidak dapat secara umum menyediakan sebuah sistem yang keduanya mungkin sempurna dan konsisten. Akan selalu ada kebenaran yang terletak di seberang, yang tidak dapat dicapai dari kumpulan aksioma yang terhingga (hal 380).

Mempertimbangkan realitas bahwa buku ini berjudul asli The Mind of God dan keyakinan Paul Davies yang diungkapkannya secara eksplisit bahwa (tampaknya) mustahil kita memahami pikiran-Nya secara sempurna melalui sains, agaknya lebih tepat jika judul buku ini diubah menjadi Pikiran Tuhan pada edisi selanjutnya. Terlepas dari retakan kecil ini, buku ini sungguh membangkitkan minat dan mencerahkan, menggugah kita untuk betul-betul memahami bahwa keberadaan kita di alam semesta ini sungguh punya "makna" dan finalitas, bukan suatu takdir belaka, sebuah kebetulan sejarah, atau satu titik insidental dalam drama besar eksistensi kosmis.

*) Peminat fisika, tinggal di Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah