Judul Buku : Membaca Pikiran Tuhan
Judul Asli : The Mind of God: The Scientific for a Rational World
Penulis : Paul Davies
Penerjemah : Drs. Hamzah, MA.
Penerbit : Pustaka Pelajar, Jogjakarta, Oktober 2002
Tebal : xviii + 402 halaman
Peresensi : Marulam Tumanggor
http://www2.kompas.com
SIAPAKAH kita sehingga mampu memahami pikiran Tuhan? Siapa atau teori mana yang dapat membatasi (kehendak) Tuhan? Tidakkah rasa ingin tahu (curiosity) manusia yang mendamba membaca pikiran-Nya merupakan ilusi atau fatamorgana yang menyesatkan? Rentetan pertanyaan seperti inilah yang wajar merebak ke permukaan kala kita membaca judul buku yang sangat kontroversial dan provokatif ini.
ADALAH empu fisika Albert Einstein yang pertama memicu kontroversi ketika berkata, "Saya ingin tahu bagaimana Tuhan menciptakan jagat raya ini. Saya tidak tertarik pada fenomena ini atau itu, dalam spektrum unsur ini atau itu. Saya ingin tahu pikiran-pikiran-Nya, sedangkan sisanya adalah (sekadar) perinciannya."
Selanjutnya, mahafisikawan Inggris, Stephen Hawking, menutup masterpiece-nya A Brief History of Time (1988) dengan pernyataan yang mengundang polemik yakni, "Bagaimanapun, jika kita menemukan suatu teori yang lengkap, pada waktunya teori itu harus dapat dipahami semua orang?. Lalu kita semua? akan mampu mengambil bagian dalam diskusi mengenai mengapa kita dan alam semesta ini ada. Jika kita mendapatkan jawaban atas pertanyaan ini, itulah kemenangan penghabisan rasio manusia karena kemudian kita tahu pikiran Tuhan."
Pencarian sebuah teori lengkap atau cawan suci (holy grail) dalam sains, yang lebih populer dengan sebutan Theory of Everything (TOE)-sebagaimana diimpikan Einstein dan Hawking-mengutip Nobelis Fisika (1969), Murray Gell-Mann, merupakan "petualangan terbesar dan paling gigih dalam sejarah umat manusia". TOE diyakini sebagian ilmuwan akan mendeskripsikan eksistensi alam semesta dan segenap peristiwa di dalamnya secara sempurna.
Akan tetapi, apakah TOE hanyalah sebuah gagasan yang tidak masuk akal? Seandainya TOE memang ada dan berhasil ditemukan, apakah ia akan membatasi pilihan Tuhan? Bisakah kita pada akhirnya memahami pikiran-Nya lewat TOE? Inilah antara lain dari rangkaian pertanyaan besar yang menjadi pergulatan Paul Davies, seorang fisikawan genius terkenal dari Inggris.
"ADAKAH peristiwa penciptaan?" Merupakan pertanyaan esensial nan eksotis yang langsung berkaitan dengan pembicaraan mengenai (pikiran) Tuhan. Paul menguraikan bagaimana pertanyaan tua ini telah menggiring para ilmuwan untuk menelurkan berbagai konsep/teori, antara lain penciptaan dari ketiadaan (creatio ex nihilo), permulaan waktu, dunia siklis, penciptaan terus-menerus, dentuman besar, penciptaan tanpa penciptaan, dan alam semesta ibu dan alam semesta bayi, serta usulan alam semesta tanpa tapal batas.
Dengan brilian Davies mengeksplorasi hakikat hidup dan kesadaran, asal-usul dan makna hukum alam, alam semesta sebagai semacam komputer raksasa, rahasia matematis, jagat raya yang bersifat rasional atau dapat dipahami, dan lain-lain. Ia memperlihatkan bagaimana sebagian konsep/teori runtuh dan mengelaborasi kelebihan dan catat yang inheren pada teori yang masih bertahan.
Teori dentuman besar (big bang theory) misalnya-yang diterima oleh sebagian besar kosmolog-menyatakan alam semesta berawal dari suatu keadaan dengan kerapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tidak terhingga (singularitas), meledak dan memuai (berekspansi) hingga menjadi seperti jagat raya yang kita saksikan. Sayangnya, keberadaan singularitas mengimplikasikan runtuhnya hukum-hukum fisika pada awal jagat raya.
Akibatnya, kita tidak dapat menduga bagaimana jagat raya dimulai. Kendati begitu, orang masih dapat berargumen bahwa Tuhan memiliki kebebasan penuh untuk memilih apa yang akan terjadi dan bagaimana jagat raya berawal.
Sementara itu, proposal alam semesta tanpa tapal batas (no-boundary state), yang diajukan Hawking dan Hartle (1983), menyatakan bahwa kondisi alam semesta ialah bahwa ia tidak memiliki tapal batas. Usulan ini menghapuskan adanya singularitas. Implikasinya bagi teologi sangat mendalam.
Mengutip Hawking, "Sepanjang alam semesta memiliki permulaan, kita dapat menduga ia memiliki Pencipta. Tetapi, jika alam semesta benar-benar mandiri (self-contained), tidak memiliki tepi atau tapal batas, ia tidak akan memiliki permulaan dan tidak juga akhir: ia ada secara sederhana. Lalu, mana tempat bagi Pencipta?" (hal 92)
Terhadap pertanyaan ini, tanggapan Don Page, guru besar fisika dari Universitas Alberta, Kanada, patut kita renungkan, "Tuhan mencipta dan memelihara alam semesta bukan hanya pada saat awalnya saja. Apakah alam semesta mempunyai awal atau tidak, tak ada sangkut pautnya dengan pertanyaan mengenai penciptaannya."
Tepat seperti pertanyaan apakah garis yang digambar seorang pelukis mempunyai awal dan akhir ataukah membentuk suatu lingkaran yang tidak berujung, tidak ada sangkut pautnya dengan pertanyaan mengenai dilukisnya garis itu. Tuhan yang berada di luar alam semesta dan di luar waktu tidak akan memerlukan suatu "awal" supaya dapat mencipta, namun Ia masih dapat memandangi kita dari suatu titik dalam waktu "nyata" sehingga membuat kita menyangka seolah-olah ada "awal" itu (Kitty, 1995).
BUKU ini merepresentasikan keyakinan instingtif Davies bahwa mungkin mustahil Homo sapiens tua untuk "meraih dasar segala sesuatu". Boleh jadi selalu ada semacam "misteri di ujung alam semesta" karena itu pertanyaan-pertanyaan tertinggi (ultimate) akan selalu ada melampaui lingkup sains. Dengan begitu, memahami pikiran Tuhan secara tuntas lewat sains atau TOE (kelihatannya) adalah suatu absurditas.
Mengapa demikian? Soalnya, ada beberapa rintangan yang tidak terjembatani dalam menemukan TOE. Bahkan, jika TOE memang ada, selalu ada faktor esensial yang bersifat membatasi kita dalam memahami realitas secara tuntas, seperti teorema Godel dan asas ketidakpastian Heisenberg (uncertainty principle).
Teorema Godel, contohnya, mengingatkan kita bahwa metode aksiomatik dalam menciptakan deduksi-deduksi logis dari asumsi-asumsi yang ada tidak dapat secara umum menyediakan sebuah sistem yang keduanya mungkin sempurna dan konsisten. Akan selalu ada kebenaran yang terletak di seberang, yang tidak dapat dicapai dari kumpulan aksioma yang terhingga (hal 380).
Mempertimbangkan realitas bahwa buku ini berjudul asli The Mind of God dan keyakinan Paul Davies yang diungkapkannya secara eksplisit bahwa (tampaknya) mustahil kita memahami pikiran-Nya secara sempurna melalui sains, agaknya lebih tepat jika judul buku ini diubah menjadi Pikiran Tuhan pada edisi selanjutnya. Terlepas dari retakan kecil ini, buku ini sungguh membangkitkan minat dan mencerahkan, menggugah kita untuk betul-betul memahami bahwa keberadaan kita di alam semesta ini sungguh punya "makna" dan finalitas, bukan suatu takdir belaka, sebuah kebetulan sejarah, atau satu titik insidental dalam drama besar eksistensi kosmis.
*) Peminat fisika, tinggal di Yogyakarta.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A. Qorib Hidayatullah
A. Rego S. Ilalang
A. Rodhi Murtadho
A. Syauqi Sumbawi
Abdul Azis Sukarno
Abdul Kadir Ibrahim
Abi N. Bayan
Achiar M Permana
Adib Baroya
Aditya Ardi N
Afrilia
Afrizal Malna
Aguk Irawan Mn
Agus Buchori
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Agusri Junaidi
AH J Khuzaini
Ahmad Anshori
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Fatoni
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Rifa’i Rif’an
Ahmad Tohari
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Sekhu
Akhudiat
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Ali Mustofa
Alief Mahmudi
Alim Bakhtiar
Allex Qomarulla
Amarzan Loebis
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
Amir Syarifuddin
Anash
Andri Awan
Anggrahini KD
Anindita S Thayf
Anisa Ulfah
Anjrah Lelono Broto
Annisa Steviani
Anugrah Gio Pratama
Anung Wendyartaka
Aprinus Salam
APSAS (Apresiasi Sastra)
Ardy Suryantoko
Arie Giyarto
Arie MP Tamba
Arif Bagus Prasetyo
Arif Gumantia
Arif Hidayat
Aris Kurniawan
Arman A.Z.
Arsyad Indradi
Arti Bumi Intaran
AS Laksana
Asarpin
Asrul Sani
Baca Puisi
Bahrum Rangkuti
Balada
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Beni R. Budiman
Beni Setia
Benny Benke
Beno Siang Pamungkas
Berita
Berita Duka
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Bonari Nabonenar
Brunel University London
Budi Darma
Bustan Basir Maras
Candra Malik
Candrakirana
Caping
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Chicilia Risca
Christine Hakim
Cinta Laura Kiehl
D. Zawawi Imron
Dad Murniah
Dadang Ari Murtono
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Darju Prasetya
Deddy Setiawan
Denny JA
Denny Mizhar
Deo Gratias
Dewi Musdalifah
Dhimas Ginanjar
Dian Sukarno
Dian Tri Lestari
Diana AV Sasa
Dien Makmur
Dinar Rahayu
Diskusi
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Dody Yan Masfa
Donny Syofyan
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Edisi Khusus
Edy Firmansyah
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Prasetyo
Eko Tunas
Elsa Vilinsia Nasution
Erwin Setia
Ery Mefry
Esai
Evan Ys
F Aziz Manna
F. Budi Hardiman
F. Rahardi
Fahmi Faqih
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Fajar Alayubi
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Feby Indirani
Felix K. Nesi
Foto Andy Buchory
Francisca Christy Rosana
Franz Kafka
Frischa Aswarini
Fritz Senn
Galuh Tulus Utama
Gampang Prawoto
Gde Artawan
Gendhotwukir
Goenawan Mohamad
Gola Gong
Gusti Eka
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hamka
Hamsad Rangkuti
Hamzah Sahal
Hardy Hermawan
Hari Purwiati
Hario Pamungkas
Haris del Hakim
Hasan Aspahani
Hasan Junus
Hasnan Bachtiar
Hendri R.H
Hendri Yetus Siswono
Herie Purwanto
Herry Lamongan
Heru Kurniawan
Hikmat Gumelar
Holy Adib
Hudan Hidayat
Hudan Nur
I Nyoman Darma Putra
I. B. Putera Manuaba
IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah)
Ibnu Rusydi
Ibnu Wahyudi
Ida Fitri
Ignas Kleden
Imam Muhtarom
Imam Nawawi
Imammuddin SA
Iman Budhi Santosa
Indira Permanasari
Indonesia O’Galelano
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Inung As
Isbedy Stiawan ZS
Iskandar Noe
Iwan Kurniawan
Iwan Simatupang
Jajang R Kawentar
Jalaluddin Rakhmat
James Joyce
Jean-Paul Sartre
Jember Gemar Membaca
JJ. Kusni
Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng
Joko Pinurbo
Jordaidan Rizsyah
Joyo Juwoto
Jual Buku Paket Hemat
K. Usman
Kadek Suartaya
Katrin Bandel
Kedung Darma Romansha
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Khairul Mufid Jr
Khanif
Khoirul Abidin
Ki Ompong Sudarsono
Kiki Astrea
Kitab Para Malaikat
Koh Young Hun
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela)
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
Kritik Sastra
Kumpulan Cerita Buntak
Kurnia Effendi
Kuswaidi Syafi’ie
L.K. Ara
Lan Fang
Launching dan Bedah Buku
Lawi Ibung
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M)
Literasi
Liza Wahyuninto
Lukas Luwarso
Lukman Santoso Az
M. Abror Rosyidin
M. Adnan Amal
M. Faizi
M. Lutfi
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahamuda
Mahardini Nur Afifah
Mahendra Cipta
Mahfud Ikhwan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Malkan Junaidi
Maman S Mahayana
Manneke Budiman
Mansur Muhammad
Marcellus Nur Basah
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Magdalena Bhoernomo
Mario F. Lawi
Maroeli Simbolon
Marsel Robot
Marulam Tumanggor
Mas Garendi
Mashuri
Masuki M. Astro
Matdon
Matroni Muserang
MG. Sungatno
Moh. Husen
Mohamad Sobary
Mohammad Sadam Husaen
Muhammad Idrus Djoge
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhidin M. Dahlan
Multazam
Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur
Murnierida Pram
Mutia Sukma
N. Syamsuddin CH. Haesy
Naskah Teater
Neli Triana
NH Dini
Nirwan Ahmad Arsuka
Nirwan Dewanto
Nissa Rengganis
Noor H. Dee
Novel John Halmahera
Nurel Javissyarqi
Nuryana Asmaudi
Omah Sastra Ahmad Tohari
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Pagelaran Musim Tandur
PDS H.B. Jassin
Pipiet Senja
Profil MA Matholi'ul Anwar
Prosa
Proses Kreatif
Puisi
Pustaka LaBRAK
PUstaka puJAngga
Putu Fajar Arcana
R. Timur Budi Raja
Radhar Panca Dahana
Raedu Basha
Rahmat HM
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Raudal Tanjung Banua
Remy Sylado
Resensi
Ribut Wijoto
Riki Dhamparan Putra
Rinto Andriono
Riri Satria
Rodli TL
Ronggeng Dukuh Paruk
Ronny Agustinus
Rumah Budaya Pantura (RBP)
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saini KM
Sainul Hermawan
Sajak
Sanggar Pasir
Sanggar Pasir Art and Culture
Sanggar Rumah Ilalang
Sanggar Teater Jerit
Sapardi Djoko Damono
Sasti Gotama
Sastra dan Kuasa Simbolik
Sastra Lamongan
Sastra-Indonesia.com
Sastri Sunarti
Satyagraha Hoerip
Saut Situmorang
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSAstra Boenga Ketjil
Seno Gumira Ajidarma
Seputar Sastra Semesta
Sergi Sutanto
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Siwi Dwi Saputro
Soeparno S. Adhy
Soetanto Soepiadhy
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sosiawan Leak
Subagio Sastrowardoyo
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syaifuddin Gani
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teater Ilat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Titi Aoska
Tjahjono Widijanto
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Topik Mulyana
Tri Lestari Sustiyana
Triyanto Triwikromo
TS Pinang
Ulysses
Umar Fauzi Ballah
Umbu Landu Paranggi
Umi Kulsum
Universitas Indonesia
Universitas Negeri Jember
Untung Wahyudi
Veronika Ninik
Viddy A.D. Daery
W.S. Rendra
Wage Daksinarga
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Widie Nurmahmudy
Wildan Ibnu Walid
Windi Erica Sari
Wisran Hadi
Y Alprianti
Y. Thendra BP
Yanusa Nugroho
Yasunari Kawabata
Yeni Mulyani
Yohanes Sehandi
Yona Primadesi
Yonathan Rahardjo
Yopi Setia Umbara
Zainuddin Sugendal
Zainuri
Zehan Zareez
Zelfeni Wimra
Zumro As-Sa'adah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar