Selasa, 31 Desember 2019

Komunitas sebagai Aset Kota (Gresik)

Dewi Musdalifah

Komunitas adalah sekelompok orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama, dalam hal ini fokusnya adalah komunitas seni. Seharusnya, bagi pemerintah ini adalah aset sosial yang sangat berharga. Sekitar Tahun 1990-an, kesadaran pemerintah dapat dikatakan masih mengalami tumbuh kembang yang baik dalam menggandeng komunitas seni di Kota Gresik. Beberapa komunitas masih  mendapatkan perhatian dari pemerintah terutama untuk akses tempat latihan, di antaranya; Sanggar Teater Cager yang sehari-harinya melakukan latihan dan pementasan di area kantor agama yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik. Lalu, ada kelompok Forum Teater Gresik yang merupakan gabungan dari beberapa komunitas teater di Gresik yang melakukan latihan dan pementasan teater di teras kantor Wakil Bupati Gresik. Bahkan GNI (Gedung Nasional Indonesia) Gresik, menjadi basis ruang pertunjukkan kala itu.

Namun, kini komunitas seni bak yatim piatu, tak berayah dan tak beribu, tidak punya gedung pertunjukan, tempat berlatih dan berproses, bahkan dukungan pun bisa dikatakan terbatas sekali. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi komunitas seni di Kota Gresik. Mencari sebuah gedung pertunjukan yang representatif, sangat sulit ditemukan. Kultur Kota Gresik yang mengalami pergeseran pun menjadi persoalan, hedonisme menghiasi wajah kota yang dipenuhi dengan tembok-tembok pabrik yang keras.

Bergabung di sebuah komunitas, setidaknya kita masih merasa menjadi manusia, bukan hanya sebagai pekerja di sebuah instansi yang dihadapkan pada sistem yang mengatur kita pada alur yang sama setiap harinya, menjadikan kita hidup seperti sebuah robot yang penuh perintah. Di dalam komunitas, kita belajar memahami, peduli, berinteraksi dengan prinsip-prinsip kemanusiaan.

Yayasan Gang Sebelah menyadari pentingnya menghadirkan komunitas sebagai wadah untuk berproses, mengeksplorasi potensi, dan berdaya ekonomi kreatif. Tidak hanya itu, Yayasan Gang Sebelah berupaya menjadikan yayasan ini sebagai sebuah “negara” yang hidup di tengah-tengah kota. Oleh karena itu, tepat di malam perayaan Sumpah Pemuda, komunitas Gresik Movie yang telah berkarya sejak tahun 2011 yang telah berhasil memproduksi 29 film pendek, webseries, ekshibisi pemutaran film, menyelenggarakan event jua festival dan begitu pula dengan komunitas Sanggar Intra yang terus berupaya menghidupkan iklim berkesenian lewat teater, malam seni, pementasan teater yang serius dan berkualitas, akhirnya mengalami pergantian warna cahaya, pergantian “menteri” yang dilantik malam ini (27/10), di warung kopi Gresiknesia.

Sebuah komunitas haruslah mampu bertumbuh dan mandiri, memahami kebutuhan dan mencari solusinya sendiri. Pemahaman inilah yang kemudian dijadikan sebagai landasan untuk mendirikan tempat berkumpul, berdiskusi, sekaligus menjadi sarana ekonomi yang mendukung berbagai kegiatan komunitas yang berada dalam lingkup Yayasan Gang Sebelah dan semestanya, maka dari itu berdirilah sebuah warung kopi yang bernama Gresiknesia, sebuah entitas baru yang siap memberdayakan warganya. Selain itu, hadir pula bentuk-bentuk lain yang mempunyai tugasnya masing-masing, seperti Onomastika, Narasinema, Partikel Bebas, Rubamerah (perpustakaan), Gresiknesia Record, dan kini yang baru saja diresmikan keberadaannya, Besalinesia, dihadirkan untuk menyempurnakan mimpi untuk menjadi sebuah “negara” kecil nan ideal bagi warganya.

Warung kopi Gresiknesia inilah yang menjadi magnet bagi komunitas lainnya untuk bergabung, komunitas Ruang Sastra Gresik salah satunya yang rutin menyelenggarakan acara di sana. Di warung kopi ini pula banyak tokoh-tokoh dari berbagai genre seni singgah, saling berbagi pengetahuan dari pelbagai macam disiplin seni dan ilmu.

Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa pentingkah peran sebuah komunitas bagi sebuah kota atau bahkan negara sekalipun. Komunitas yang berbasis gerakan, memiliki dua fungsi yaitu hiburan dan agen perubahan positif. Komunitas sebagai hiburan, berfungsi untuk rekreasi dari kepenatan dan penyaluran hobi yang sama, meminimalkan ketegangan dari persoalan hidup sehari-hari. Sedangkan sebagai agen perubahan positif, komunitas bergerak di ruang peningkatan kapasitas dan kualitas hidup yang lebih baik, mengisi ruang kosong, budaya tanding bagi budaya yang menghancurkan sisi kemanusiaan dari sebuah kota atau negara, dan menyediakan kebutuhan yang seharusnya ada dalam sebuah kota atau negara yang ideal.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Yayasan Gang Sebelah yang mengayomi komunitas-komunitas tersebut harus terus menggeliat, merespon kebutuhan, membuat jejaring dengan berbagai komponen yang ada di Gresik, melengkapinya dengan riset dan menitikberatkan sinergitas dengan stakeholder yang mampu mendukung kehidupan yang ada di Yayasan Gang Sebelah, hingga benar-benar mampu menjadi aset kota dan negara yang berharga bagi warganya.

 http://gresiknesia.com/wejangan-kabudayan-komunitas-sebagai-aset-kota/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah