Senin, 08 Februari 2021

Tentang Penyair Mutakhir Jawa Timur dan Apa-apa di Sekutatnya

Wawan Eko Yulianto *
berbagi-mimpi.info, 27 Agu 2007
 
Pada hari Sabtu kemarin saya bertemu seorang penyair muda di Malang, Ragil Sukriwul namanya. Sebelum berpisah dari pertemuan itu, dia memberi saya sebuah buku mungil yang hasil cetaknya manis, judulnya “Kepada Mereka yang Katanya Dekat Dengan Tuhan”. Ada satu tagline yang mencolok sekali: “Generasi Mutakhir Penyair Jawa Timur”. Nah, memang buku ini adalah kumpulan puisi-puisi penyair “gres” Jawa Timur. Selama ini kita mendengar nama-nama penyair MUDA Jawa Timur yang antara lain adalah: Tengsoe Tjahjono, S. Yoga, W. Haryanto, Indra Tjahjadi, Tjahjono Widjianto dan Tjahjono Widarmanto, Mardi Luhung, dsb. Nah, yang barusan diberikan Ragil ke saya kemarin adalah penyair “mutakhir” Jawa Timur. Ya, bisa dibilang adiknya penyair “muda” Jawa Timur.
 
Ini adalah sesuatu yang layak dirayakan, mengingat sudah sangat jarang kita mendapatkan buku karya orang-orang yang “menjalani sastra” di Jawa Timur yang diterbitkan di Jawa Timur, oleh penerbit Jawa Timur, dengan MENCOBA mengusung ke-Jawa Timur-an (semoga saya tidak terdengar sok tahu). Tidak ada memang yang bisa dibilang ide tunggal bin benang merah alias trademark untuk puisi-puisi dalam kumpulan ini. Ada yang bicara tentang puisi (Sebab Puisi Bukan Upah, Iling-iling), tentang alam, (Padamu Wahai Laut, Mencatat Arah Bintang), ah, masih banyak sekali lainnya. Mungkin akan saya urutkan dengan jelentreh pada mimpi-mimpi yang lain.
 
Namun, ada satu hal yang tampak gamblang bahkan sebelum kita membuka buku ini. Di bagian belakang ada kutipan beberapa kalimat yang dipungkasi dengan klausa “sehingga estetika itu tidak merefrain gagasan akademi TUK”. Nah, saya langsung kaget melihatnya. Ada lagi pihak yang mengangkat panji perang (intelektual) melawan TUK! Setelah Saut Situmorang, Ode Kampung, lalu sekarang giliran sastrawan Jawa Timur. Yah, kalau memang dirasa perlu diperangi hegemoni TUK, ya tidak salah juga sih. Tapi, saya merasakan ada satu hal yang kian tampak: TUK semakin tampak seperti sosok hewan yang terlalu raksasa dan mulai bisa menggiring hewan lain, dan kita, binatang-binatang lain ini tampak seperti binatang-binatang kecil, sebagian dari kita mengikuti atau mau diarahkan ke mana-mana oleh si binatang besar TUK, dan sebagian kita yang lain adalah binatang yang mencoel-coel tubuh si binatang besar TUK agar ukurannya tidak terlalu besar sambil juga sesekali makan rumputan agar tubuh juga ikut membesar tubuh.
 
Dalam konteks nyata, saya (seolah-olah) melihat beberapa komunitas mencoba menggalang kekuatan untuk menghancurkan dominasi TUK sambil juga tetap sedikit-sedikit berkaryaj, sementara di sana, TUK tampak tak begitu tertarik menggubris karena terlalu sibuk belajar dan berkarya dan masih suka muncul di koran Minggu, masih tetap mengampu koran minggu, masih tetap berdiskusi perihal estetika (bisa dilihat dari milisnya,:D).
 
Saya membayangkan (semoga awal kalimat ini tidak beraroma Catatan Pinggir, dus GM, dus TUK) akan indah jika kita MEMERANGI TUK DENGAN TANDA KUTIP (“memerangi” saja, bukan benar-benar MEMERANGI) TUK seperti halnya cara TUK berjuang: yakni dengan berdiskusi terus, berkarya terus, dan mencari dana terus… dari sumber-sumber, kalau bisa, dalam negeri. Saya yakin dengan terus belajar, berkarya, menerbitkan, kita tidak perlu diarah-arahkan seleranya TUK.
 
Ah, sori barusan terlalu panjang membahas apa yang ada di luar buku antologi penyair mutakhir Jawa Timur tadi. Maaf.
 
Yang jelas, saya sendiri sangat kagum dengan hasil kerja W. Haryanto, editor yang rajin membaca, mengkritik, dan membantu penerbitan karya-karya penyair Jawa Timur. Semoga pada masa selanjutnya, para sastrawan Jawa Timur lebih bisa belajar, berkarya, dan menerbitkan karya-karyanya. Dan kita pun (beserta sekalian sastrawan Indonesia) tidak lagi membutuhkan TUK sebagai alibi atas ketidakdibacaolehbanyakorangannya karya-karya mereka (ah, semoga “tuduhan” saya ini salah).
 
Akhirul kalam, kalau Anda sekalian tinggal di Jawa Timur, lahir di Jawa Timur, dan berkarya (sastra) di Jawa Timur, dan ingin puisinya terbit dalam antologi penyair mutakhir Jawa Timur buku ke-2, silakan kirimkan puisi-puisi Anda disertai dengan biodata diri ke w_ngagel@yahoo.com.
 
N.B. Konon akan ada juga kumpulan cerpen penulis mutakhir Jawa Timur… sssstttt…. ini baru konon lho. hehehehe…. Semoga sukses semua!!!!
have a nice reading… and please consider ethics even in this opensource era…
***
 
*) Wawan Eko Yulianto, lulusan sastra Inggris dari Universitas Negeri Malang, telah menulis sejumlah cerita pendek, resensi, menerjemahkan tiga novel James Joyce, dan sejumlah novel lain. Bekerja sebagai penulis lepas untuk beberapa penerbit: GPU, Jalasutra, Ufuk Press dan Banana Publisher. Aktif di Bengkel ImaJINASI dan OPUS 275. http://sastra-indonesia.com/2011/10/tentang-penyair-mutakhir-jawa-timur-dan-apa-apa-di-sekutatnya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Qorib Hidayatullah A. Rego S. Ilalang A. Rodhi Murtadho A. Syauqi Sumbawi Abdul Azis Sukarno Abdul Kadir Ibrahim Abi N. Bayan Achiar M Permana Adib Baroya Aditya Ardi N Afrilia Afrizal Malna Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Farid Yahya Ahmad Fatoni Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sekhu Akhudiat Alfian Dippahatang Ali Audah Ali Mustofa Alief Mahmudi Alim Bakhtiar Allex Qomarulla Amarzan Loebis Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin Amir Syarifuddin Anash Andri Awan Anggrahini KD Anindita S Thayf Anisa Ulfah Anjrah Lelono Broto Annisa Steviani Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Ardy Suryantoko Arie Giyarto Arie MP Tamba Arif Bagus Prasetyo Arif Gumantia Arif Hidayat Aris Kurniawan Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran AS Laksana Asarpin Asrul Sani Baca Puisi Bahrum Rangkuti Balada Bambang Kempling Bandung Mawardi Beni R. Budiman Beni Setia Benny Benke Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Bustan Basir Maras Candra Malik Candrakirana Caping Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chicilia Risca Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dad Murniah Dadang Ari Murtono Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Darju Prasetya Deddy Setiawan Denny JA Denny Mizhar Deo Gratias Dewi Musdalifah Dhimas Ginanjar Dian Sukarno Dian Tri Lestari Diana AV Sasa Dien Makmur Dinar Rahayu Diskusi Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Syofyan Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Edisi Khusus Edy Firmansyah Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Prasetyo Eko Tunas Elsa Vilinsia Nasution Erwin Setia Ery Mefry Esai Evan Ys F Aziz Manna F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Fajar Alayubi Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Foto Andy Buchory Francisca Christy Rosana Franz Kafka Frischa Aswarini Fritz Senn Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Gde Artawan Gendhotwukir Goenawan Mohamad Gola Gong Gusti Eka Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamsad Rangkuti Hamzah Sahal Hardy Hermawan Hari Purwiati Hario Pamungkas Haris del Hakim Hasan Aspahani Hasan Junus Hasnan Bachtiar Hendri R.H Hendri Yetus Siswono Herie Purwanto Herry Lamongan Heru Kurniawan Hikmat Gumelar Holy Adib Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I. B. Putera Manuaba IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ida Fitri Ignas Kleden Imam Muhtarom Imam Nawawi Imammuddin SA Iman Budhi Santosa Indira Permanasari Indonesia O’Galelano Indra Intisa Indra Tjahyadi Inung As Isbedy Stiawan ZS Iskandar Noe Iwan Kurniawan Iwan Simatupang Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat James Joyce Jean-Paul Sartre Jember Gemar Membaca JJ. Kusni Jl Raya Simo Sungelebak Karanggeneng Joko Pinurbo Jordaidan Rizsyah Joyo Juwoto Jual Buku Paket Hemat K. Usman Kadek Suartaya Katrin Bandel Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khairul Mufid Jr Khanif Khoirul Abidin Ki Ompong Sudarsono Kiki Astrea Kitab Para Malaikat Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela) Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kurnia Effendi Kuswaidi Syafi’ie L.K. Ara Lan Fang Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Literasi Liza Wahyuninto Lukas Luwarso Lukman Santoso Az M. Abror Rosyidin M. Adnan Amal M. Faizi M. Lutfi M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahamuda Mahardini Nur Afifah Mahendra Cipta Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S Mahayana Manneke Budiman Mansur Muhammad Marcellus Nur Basah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mario F. Lawi Maroeli Simbolon Marsel Robot Marulam Tumanggor Mas Garendi Mashuri Masuki M. Astro Matdon Matroni Muserang MG. Sungatno Moh. Husen Mohamad Sobary Mohammad Sadam Husaen Muhammad Idrus Djoge Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhidin M. Dahlan Multazam Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Murnierida Pram Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Neli Triana NH Dini Nirwan Ahmad Arsuka Nirwan Dewanto Nissa Rengganis Noor H. Dee Novel John Halmahera Nurel Javissyarqi Nuryana Asmaudi Omah Sastra Ahmad Tohari Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Pagelaran Musim Tandur PDS H.B. Jassin Pipiet Senja Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Proses Kreatif Puisi Pustaka LaBRAK PUstaka puJAngga Putu Fajar Arcana R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat HM Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Raudal Tanjung Banua Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Riri Satria Rodli TL Ronggeng Dukuh Paruk Ronny Agustinus Rumah Budaya Pantura (RBP) S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saini KM Sainul Hermawan Sajak Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Sanggar Rumah Ilalang Sanggar Teater Jerit Sapardi Djoko Damono Sasti Gotama Sastra dan Kuasa Simbolik Sastra Lamongan Sastra-Indonesia.com Sastri Sunarti Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seno Gumira Ajidarma Seputar Sastra Semesta Sergi Sutanto Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Siwi Dwi Saputro Soeparno S. Adhy Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosiawan Leak Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Taufik Ikram Jamil Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Titi Aoska Tjahjono Widijanto Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Topik Mulyana Tri Lestari Sustiyana Triyanto Triwikromo TS Pinang Ulysses Umar Fauzi Ballah Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Indonesia Universitas Negeri Jember Untung Wahyudi Veronika Ninik Viddy A.D. Daery W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Widie Nurmahmudy Wildan Ibnu Walid Windi Erica Sari Wisran Hadi Y Alprianti Y. Thendra BP Yanusa Nugroho Yasunari Kawabata Yeni Mulyani Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yopi Setia Umbara Zainuddin Sugendal Zainuri Zehan Zareez Zelfeni Wimra Zumro As-Sa'adah